Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menambah kapasitas jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 seiring bertambahnya kasus virus corona di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. RSUI menambah kapasitas dari 55 tempat tidur bertambah menjadi 93 tempat tidur untuk pasien yang terpapar virus corona.
Direktur Utama RSUI Astuti Giantini menjelaskan sebelumnya kapasitas 55 tempat tidur terdiri dari 13 tempat tidur untuk perawatan intensif ICU (intensive care unit) dan HCU (high care unit), dan 42 tempat tidur untuk ruang perawatan isolasi (low care).
Untuk menambah kapasitas, RSUI mengadakan perubahan ruang perawatan. Ruang perawatan intensif (ICU) menjadi 13 tempat tidur di lantai 3 dan perawatan high care (HCU) dengan kapasitas 8 tempat tidur dipindah ke lantai 6.
"Di lantai 6 juga ditambah ruang isolasi Covid-19 sebanyak 17 tempat tidur secara bertahap. Semua ruangan dilengkapi dengan tekanan negatif dan kamera pengawas (CCTV),” kata Astuti Giantini dikutip dari Antara, Selasa (27/10).
Astuti mengatakan seiring penambahan kapasitas, rumah sakit juga menambah SDM, sarana dan prasarana serta alat-alat medis yang dapat menunjang kebutuhan pasien dan mendukung penanganan yang lebih optimal. RSUI menyatakan semua tenaga kesehatan, baik medis, keperawatan dan penunjang medis, dapat merawat pasien sesuai dengan standar yang berlaku dan dibekali pelatihan dalam penanganan Covid-19.
Hingga Senin (26/10), kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.222 orang pada hari ini, Senin (26/10). Sehingga jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 392.934 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 317.672 orang dinyatakan sembuh dan 13.411 orang meninggal dunia.
DKI Jakarta menyumbang jumlah kasus positif terbanyak, yakni 906 kasus. Bagaimanapun, Jakarta juga mencatatkan jumlah kesembuhan pasien paling banyak, yakni 1.162 pasien. Sedangkan 13 pasien lainnya meninggal dunia.
Dengan terus terjadinya penularan Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Langkah itu lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan