Banyak Saingan, Jokowi Ingin Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

ANTARA FOTO/INASGOC/M Agung Rajasa
Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Penutupan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (2/9). Indonesia tengah mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
4/11/2020, 13.28 WIB

Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah gelaran Olimpiade 2032. Presiden Joko Widodo pun meminta jajarannya untuk mempersiapkan diri pada pencalonan tuan rumah acara empat tahunan tersebut lantaran akan bersaing dengan berbagai negara lainnya.

"Untuk jadi tuan rumah, kita harus bersaing dengan Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, Tiongkok dan India," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Terbatas Rencana Pencalonan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/11).

Menurutnya, Indonesia telah resmi mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade pada 2018 lalu. Jokowi pun mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games di Tanah Air dapat membuktikan pada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah acara internasional.

Meski begitu, ia menilai menjadi tuan rumah bukan sebagai ajang untuk gagah-gagahan. Namun, hal ini akan menjadi salah satu cara meningkatkan citra dan martabat bangsa. "Oleh karenanya harus kita jadikan sebagai momentum untuk menata diri, perbaiki berbagai hal yang selama ini kurang," ujar dia.

Mantan Walikota Solo itu pun meminta untuk mulai menyiapkan infrastruktur olahraga, peningkatan investasi atlet, dan peningkatan visibilitas global seperti kota penyelenggara dan lainnya.

Selain itu, ia menerima laporan dari International Olympic Committee (IOC) bahwa ada norma baru bagi tuan rumah untuk menyelenggarakan Olimpiade yang lebih sederhana dan hemat biaya. Oleh karena itu, ia meminta para jajarannya untuk mempelajari norma baru tersebut.

"Ini olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan gebyar kemewahan, tapi sejauh mana kreativitas dan inovasi," katanya.

Ajang internasional seperti olimpiade selalu berhasil mendatangkan wisatawan global ke negara penyelenggara. Jepang yang seharusnya menjadi penyelenggara Olimpiade 2020 terpaksa menundanya setahun karena pandemi Covid-19. Berikut Databoks yang menggambarkan data wisatawan global pada 2019:

 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta peta jalan pencalonan Indonesia untuk tuan rumah Olimpiade. Peta jalan tersebut perlu dipersiapkan sesuai dengan liniwaktu yang ditetapkan oleh IOC. 

Sebagaimana diketahui, proses seleksi selambat-lambatnya dilakukan pada 2023 serta penentuan tuan rumah akan ditetapkan pada 2024. 

Pada tahap pertama, Indonesia harus mengisi kuesioner yang menyangkut kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara Olimpiade. Setelah itu, IOC akan membentuk anggota khusus untuk mengevaluasi kota yang diusulkan.

Pada tahap kedua, Komisi Evaluasi akan mengunjungi kota-kota yang diusulkan sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade. Mereka akan melakukan wawancara dengan pejabat setempat dan mengecek tempat-tempat penyelenggaraan Olimpiade.

Komisi Evaluasi kemudian akan menyampaikan laporan kepada IOC sebulan sebelum keputusan akhir. Kandidat tuan rumah yang lolos seleksi akan dipresentasikan di Sidang Umum IOC.

Adapun, Tokyo (Jepang), Paris (Prancis), dan Los Angeles (Amerika Serikat) telah ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade berturut-turut pada 2020, 2024, dan 2028.

Reporter: Rizky Alika