Masuk Kalender MotoGP 2021, Sirkuit Mandalika Terus Bersolek
Indonesia resmi masuk kalender MotoGP 2021. Dalam situs resmi MotoGP, Indonesia akan menjadi tuan rumah di seri ke-15, setelah seri Malaysia dan Thailand, dan sebelum Argentina. Sirkuit Mandalika di Lombok pun terus bersolek.
Hingga saat ini, belum ada tanggal resmi pelaksanaan balapan tersebut. Penjualan tiket balapan juga belum tersedia. "Tiket untuk event ini belum tersedia. Silakan daftar untuk menerima notifikasi ketika tiket ini sudah dijual," demikian keterangan di situs tersebut.
Sebagai gambaran, MotoGP Malaysia tahun ini seharusnya digelar di Sirkuit Sepang pada 1 November, namun ajang balap motor tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19. Mengacu jadwal tersebut, MotoGP Indonesia 2021 kemungkinan baru akan digelar pada penghujung tahun depan.
Beberapa waktu lalu, Pelaksana MotoGP Indonesia, Mandalika Grand Prix Association (MGPA), telah mengajukan diri untuk menggelar tes pramusim MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika.
Saat ini operator MotoGP Indonesia tengah menunggu pengumuman jadwal resmi seri untuk MotoGP musim depan dari Dorna Sports. "Kami tunggu Dorna. Pastinya, kami penyelenggara sangat senang jika Dorna menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai tes pramusim," kata Chief Strategic Communication Officer MGPA Happy Harinto.
Menurutnya, Indonesia telah mendapat kontrak lima tahun untuk menggelar MotoGP mulai 2021.
Progres Pembangunan Mandalika
Lalu, bagaimana kesiapan Sirkuit Mandalika untuk menjadi tuan rumah MotoGP tahun depan? Dikutip dari KompasTV, pembangunan Sirkuit Mandalika saat ini baru memasuki tahap pengaspalan, tepatnya uji coba lapisan sub-grade.
Lapisan sub-grade ialah lapisan perkerasan berbutir alias pondasi sebelum tiga lapisan di atasnya. Uji coba ini bertujuan untuk menentukan parameter dalam pelaksanaan pengerjaan lapisan sub-grade. Misalnya, besaran kadar air yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemadatan dan jumlah lintasan dari alat berat pemadat yang dibutuhkan.
Pembangunan Sirkuit Mandalika yang memiliki panjang 4,31 kilometer dan 17 tikungan ini diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun depan.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi salah satu destinasi wisata kelas dunia. Selain MotoGP 2021, di sana nantinya akan diselenggarakan Olimpiade 2032.
Guna merealisasikan itu semua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggenjot pembangunan infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu. Di antaranya, mencakup penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian penduduk.
"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran," kata Basuki dalam keterangan resminya, Sabtu (5/9).
Berikut adalah besaran anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk berbagai proyek infrastruktur, termasuk di Mandalika:
Di bidang konektivitas, melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan membangun jalan akses Bypass Bandara International Lombok (BIL) ke Mandalika. Jalan akses dengan tipe desain overpass tersebut dibangun pada awal tahun 2020 dengan total panjang 17,4 kilometer yang terdiri dari 4 jalur dan lebar 50 meter dengan 2 jalur cepat dan 2 jalur lambat. Kegiatan terdiri dari 2 paket dan akan mulai pelaksanaan konstruksi pada minggu ke-2 September 2020 dengan skema tahun jamak.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan ruas Jalan Tana Awu Sengkol sepanjang 5 kilometer dan ruas Jalan Sengkol Kuta sejauh 10 kilometer. Dengan adanya ruas jalan ini, dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari BIL menuju Mandalika yang sebelumnya memakan waktu 40 menit, menjadi hanya 15 menit.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Ditjen Sumber Daya Air tengah membangun saluran pengendali banjir di KEK Mandalika sepanjang 5 kilometer. Progres fisik pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika saat ini mencapai 51.25% dan ditargetkan dapat selesai pada Desember 2020. Anggaran pembangunan pengendali banjir ini Rp 75 miliar.
Untuk penataan kawasan, Ditjen Cipta Karya menata kawasan wisata di desa-desa yang berada di Mandalika, salah satunya Desa Kuta. Di lokasi ini Kementerian PUPR membangun landmark Desa Kuta dengan desain patung peselancar, pedestrian, ruang terbuka hijau dan juga pembenahan saluran drainase.
Kementerian PUPR juga membangun Ruang Terbuka Publik (RTP) berupa taman yang dilengkapi sarana bermain anak-anak yang bisa dinikmati warga sekitar maupun wisatawan.
Basuki menekankan pentingnya kesiapan seluruh fasilitas di kawasan Mandalika, sebelum digelarnya ajang internasional seperti MotoGP. “Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi,” ujarnya.