Jumlah Tes Turun Tajam Akhir Pekan, Covid-19 RI Tambah 3.880 Orang

ADI MAULANA IBRAHIM|KATADATA
Petugas medis melakukan tes Swab COVID-19 kepada penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5). Jumlah tes di Indonesia selalu turun di akhir pekan.
8/11/2020, 18.38 WIB

Jumlah penderita Covid-19 di Indonesia pada Minggu (8/11) bertambah 3.880 orang. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 4.262 orang.

Hal itu sejalan dengan jumlah tes virus corona yang menurun drastis. Pada hari ini, jumlah spesimen yang dites hanya bertambah 35.588, lebih rendah dari hari sebelumnya 38.249.

Sedangkan jumlah orang yang dites hanya mencapai 20.941, lebih kecil dibandingkan Sabtu (7/11) sebesar 29.116 orang. Jumlah spesimen dan orang yang dites memang berbeda karena satu orang dapat diuji spesimennya beberapa kali.

Adapun total kasus Covid-19 mencapai 437.716 dan total orang dites sebesar 3,08 juta. Dengan begitu, Indonesia mencatatkan positivity rate mencapai 14,2%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target WHO sebesar 5%.

Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, mengatakan salah satu hal yang belum berhasil dicapai pemerintah yaitu penurunan positivity rate. Padahal hal tersebut sudah tercantum dalam rekomendasi Intra Action Review (IAR). 

Dalam rekomendasi tersebut, pemerintah harus menyediakan jaringan laboratorium dan meningkatkan kapasitas tes untuk mencapai target positivity rate WHO. "Aspek testing dan tracing yang paling terlihat, karena kita belum mencapai positivity rate 5%," ujar Dicky ke Katadata.co.id pada Jumat (6/11).

Di sisi lain, Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan jumlah tes Covid-19 memang selalu turun setiap akhir pekan. Hal itu terjadi karena keterbatasan operasional laboratorium.

Padahal, jumlah masyarakat yang harus dites cukup banyak dan tersebar dalam wilayah yang luas. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah laboratorium dan fasilitas pendukungnya seperti reagen.


Jumlah Kasus Aktif Menurun

Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus aktif pada 8 November 2020 berkurang 75 orang dibandingkan hari sebelumnya. Secara kumulatif jumlahnya mencapai 54.804 atau 12,5% dari kasus terkonfirmasi. Persentase itu jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia di angka sekitar 25%.

Sedangkan jumlah kesembuhan terus naik. Pada 8 November 2020, angka kesembuhan bertambah 3.881 menjadi 268.298 orang. Jumlah tersebut mencapai 84,1% dari total kasus.

Untuk jumlah kematian pada hari ini bertambah 74 jiwa. Total kasus kematian di Indonesia pun mencapai 14.540 atau 3,3% dari kasus terkonfirmasi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro sebelumnya mengatakan kasus sembuh Indonesia sudah lebih rendah dari dunia yang mencapai 71,3%. Hal itu merupakan upaya puluhan ribu dokter dan tenaga medis, relawan, personil TNI/Polri, dan aparat pemerintah daerah sampai ke tingkat RT dan RW.

Kontribusi masyarakat juga cukup membantu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Ini merupakan hasil kerja keras kita bersama. Seperti yang kita yakini, kalau bersama-sama, kita pasti bisa," ujar Reisa dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (6/11)

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan