Kasus Covid-19 Naik, Ganjar & IDI Usul Libur Panjang Desember Ditunda

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Pengunjung mendaftar untuk pemeriksaan tes cepat atau rapid test yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Bogor di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Satgas Penanganan Covid-19 tengah mengevaluasi dampak libur panjang akhir Oktober 2020.
17/11/2020, 16.23 WIB

Angka Covid-19 kembali meningkat usai libur panjang akhir Oktober 2020. Bahkan penambahan kasus harian sempat menyentuh rekor tertinggi hingga 5.444 pada 13 November 2020.

Kala itu, Jawa Tengah tercatat sebagai penyumbang angka Covid-19 paling besar dengan 1.362. Angka tersebut melewati penambahan kasus di DKI Jakarta yang mencapai 1.033.

Dengan kejadian tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat dengan usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menunda libur panjang akhir 2020. Hal itu untuk mencegah kerumunan massa yang meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Selain itu, dia berkoordinasi dengan jajaran Polda Jateng untuk memetakan potensi kerumunan orang tanpa penerapan protokol kesehatan. Hal itu untuk mengantisipasi jika libur panjang akhir tahun tetap berjalan.

Nantinya, Pemerintah Provinsi bersama Kepolisian tidak akan izin kegiatan yang tidak membatasi jumlah orang. "Kita sudah bersiap untuk mengantisipasi potensi kerumunan, misalnya saat Maulid Nabi, Natal, dan perayaan tahun baru," ujar Ganjar dilansir dari Antara pada Senin (17/11).

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24-31 Desember 2020. Hal itu berpotensi mengulang rekor penambahan kasus Covid-19 usai libur panjang akhir Oktober 2020.

Selain itu, dia menilai liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan, 3M seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Padahal 3M sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Di sisi lain, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan akan mempelajari dampak libur panjang terhadap peningkatan kasus konfirmasi Covid-19. "Satgas masih mengikuti perkembangan sampai satu minggu ke depan terkait dampak libur panjang ini," kata Doni saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (15/11).

Menurut Doni, pihaknya akan mengevaluasi tingkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan selama libur panjang. Hal itu bisa tercermin dari penambahan kasus Covid-19.

Jika kasus tidak mengalami peningkatan, berarti Indonesia bisa mengendalikan pandemi dengan baik. Jika dalam seminggu ke depan terjadi lonjakan signifikan, Doni akan merekomendasikan agar libur panjang diperpendek atau ditiadakan sama sekali.

Ia mengatakan selama dua hari terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air mengalami lonjakan signifikan. Meskipun jumlah pasien yang dirawat masih dalam batas yang terkendali jika dibandingkan dengan dampak libur panjang pada akhir Agustus 2020.

Adapun jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran masih berkisar 53%. Sedangkan di seluruh rumah sakit rujukan di DKI Jakarta sebesar 68%.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan