Pfizer & Sputnik Komunikasi dengan BPOM Soal Izin Vaksin Corona di RI

ANTARA FOTO/REUTERS/Rospotrebnadzor Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing/Handout /HP/dj
Ilustrasi, botol berisi vaksin EpiVacCorona untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19). BPOM menyebut Pfizer dan Sputnik berencana mendistribusikan vaksinnya ke Indonesia.
19/11/2020, 17.59 WIB

Perkembangan vaksin virus corona mulai menunjukkan hasil positif. Beberapa perusahaan pun berencana mendistribusikan vaksin tersebut ke Indonesia.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM Penny K. Lukito bahkan menyebut perusahaan-perusahaan tersebut telah berbicara mengenai impor dan uji klinik di Indonesia. "Moderna belum, tapi Pfizer, AstraZeneca, dan Sputnik sudah berkomunikasi. Mereka akan mencari mitra farmasi di Indonesia," ujar Penny dalam konferensi pers pada Kamis (19/11).

Untuk mengimpor vaksin ke Indonesia, perusahaan farmasi itu  memerlukan izin penggunaan dari BPOM. Dengan begitu, mereka harus melengkapi data terkait mutu, kemanana, dan khasiat.

Data terkait mutu diperoleh dari hasil inspeksi fasilitas produksi. Sedangkan data keamanan dan khasiat dapat diperoleh dari uji klinis tahap 1 dan 2 dalam enam bulan serta data uji klinis fase 3 setelah tiga bulan suntikan terakhir.   

Pfizer Inc mengklaim vaksin buatannya efektif mencegah Covid-19 hingga 95%. Sedangkan vaksin hasil eksperimen Moderna Inc efektif hingga 94,5%. 

Selain itu, Sputnik yang merupakan perusahaan asal Rusia menyatakan vaksinnya mampu mencegah Covid-19 hingga 92%. Sedangkan AstraZeneca belum memberikan pernyataan terkati khasiat vaksinnya. Meski begitu, seluruh perusahaan farmasi tersebut masih dalam tahap uji klinik fase tiga.

Di sisi lain, Penny mengatakan adanya rencana distribusi vaksin ke Indonesia menjadi kesempatan bagi industri farmasi Indonesia berkembang lebih pesat. Apalagi, perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin untuk manusia. 

"Pandemi ini membuka peluang bagi industri farmasi di Indonesia berkembang lebih besar," ujarnya.

BPOM Bantu Persiapan Distribusi Vaksin Covid-19

Selain memberikan izin penggunaan vaksin virus corona, BPOM juga mengawal distribusinya ke seluruh Indonesia. Apalagi vaksin memerlukan distribusi rantai dingin. 

BPOM pun sudah melaksanakan bimbingan teknis dan logistik bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Dalam Negeri. Hal itu untuk meningkatkan kapasitas distribusi rantai dingin di daerah. 

"Distribusi vaksin harus benar-benar dijaga suhunya dengan tepat agar mutu dan khasiat tidak berkurang," kata Penny. 

Apalagi, vaksin buatan Pfizer memerlukan ruang penyimpanan minus 70 derajat celcius. Hal itu akan menyulitkan distribusi vaksinnya.

Sedangkan Moderna dan vaksin buatan Bio Farma bersama Sinovac membutuhkan ruang dingin di kisaran 2-8 derajat celcius. Distribusinya pun tidak akan sulit karena ruang penyimpanannya sama dengan jenis vaksin lainnya. 

"Perhatian jangan hanya fokus pada izin, tetapi juga pada cara distribusi yang betul lengkap sarana prasarananya," ujar dia.  

Di sisi lain, perkembangan vaksin virus corona tetap harus diikuti dengan penerapan protokol  kesehatan. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkann perlindungan ganda dari gerakan 3M dan vaksin virus corona.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan