Kasus Covid-19 RI Tambah 6.388 Orang, Terbanyak di Jawa Barat

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Petugas makam membawa jenazah ketua KPU Kota Tangerang Selatan almarhum Bambang Dwitoro saat akan dimakamkan di TPU khusus COVID-19 Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (12/12/2020). Ketua KPU Kota Tangerang Selatan wafat usai dirawat di rumah sakit selama beberapa hari karena terpapar COVID-19.
Penulis: Pingit Aria
12/12/2020, 18.01 WIB

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 6.388 dalam 24 jam terakhir. Dengan penambahan tersebut, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak pengumuman perdana pada 2 Maret 2020 berjumlah 611.631 kasus.

Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 4.490 orang. Sehingga, secara total telah ada 501.376 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Dalam kurun waktu yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 142 orang sehingga totalnya menjadi 18.653 orang.

Dengan demikian, kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 91.602 pasien pada Sabtu (12/12). Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena rumah sakit makin penuh dan tenaga kesehatan terbatas.

Kasus baru tersebut ditemukan dari 59.388 spesimen yang selesai diperiksa dalam 24 jam terakhir. Pemerintah juga masih memantau 62.224 orang yang berstatus suspek.

Berikut Databoks penambahan kasus Covid-19 di Indonesia:

Hari ini, provinsi yang paling banyak menyumbang penambahan kasus Covid-19 adalah Jawa Barat dengan 1.283. Sedangkan DKI Jakarta menyumbang 951 kasus, Jawa Tengah 992 kasus dan Jawa Timur 769 kasus. Jawa Timur juga merupakan provinsi penyumbang angka kematian terbesar dengan 41 kasus pada hari ini.

Kasus Covid-19 tersebar di 510 dari total 514 kabupaten/kota. Virus Sars-Cov-2 yang jadi penyebab Covid-19 sudah menjangkiti seluruh provinsi di Indonesia. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk memetakan permasalahan utama dalam penanganan Covid-19. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan. "Berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku untuk memberikan efek jera," ujarnya.

Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Menurutnya, kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara dapat lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," ujarnya.

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.