Disiplin Protokol Kesehatan Kendur, Kasus Covid-19 Melonjak

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Penulis: Melati Kristina Andriarsi - Tim Riset dan Publikasi
13/12/2020, 16.32 WIB

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker mengalami penurunan. Pada September lalu tercatat sebesar 83,67 persen namun pada awal Desember menurun menjadi 57,78 persen.

“Ini diperburuk dengan turunnya kedisiplinan menjaga jarak dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen pada periode yang sama,” ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Selasa (8/12).

Per 12 Desember 2020, kasus Covid-19 harian di Indonesia bertambah 6.388 kasus. Hingga saat ini, total kasus Covid-19 telah mencapai 611.631 kasus. Turunnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan turut menyumbang peningkatan kasus Covid-19.

Selain itu, Wiku juga mengimbau masyarakat agar jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak hingga 2 meter. Sebab, cara tersebut terbukti paling efektif dalam menekan penularan Covid-19 sehingga masyarakat harus disiplin dalam menerapkannya.

"Ingat, dokter dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan, merupakan benteng terakhir. Jumlah mereka sangat terbatas, hargailah mereka," ucapnya.

Sementara Ketua Satgas Penanganan Covid19, Doni Monardo juga turut mengingatkan agar masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan 3M. Ia juga menegaskan agar masyarakat memperketat protokol kesehatan dan mewaspadai kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan di bulan Desember.

“Disiplin protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus menjadi perhatian bagi segenap elemen masyarakat sebagai garda terdepan dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19,” kata Doni dilansir dari Covid19.go.id, Selasa (8/12).

IDI Minta Libur Panjang Ditiadakan

Keprihatinan atas lonjakan kasus Covid-19 akibat disiplin protokol kesehatan menurun juga dipantau oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Atas dasar itulah, IDI meminta pemerintah meniadakan libur panjang akhir tahun. Menurut Ketua Umum IDI, dr. Daeng M. Faqih, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang baik.

“Untuk mencegah ke depannya agar tak terjadi lonjakan kasus yang besar, kami dari IDI memohon dengan sangat agar pemerintah mempertimbangkan meniadakan cuti bersama, karena hal itu dapat memicu kerumunan dan akhirnya terjadi lonjakan penularan di masyarakat," ujar Daeng dalam konferensi pers virtual pada akhir November lalu.

IDI mencatat beban rumah sakit tenaga kesehatan semakin berat akibat lonjangan kasus virus corona.  Hingga kini, sudah lebih dari 180 dokter dan 114 perawat gugur akibat tertular Covid-19.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan