SMRC: Lansia Lebih Berminat Ikut Vaksinasi Covid-19 Daripada Anak Muda

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) saat simulasi di lingkungan Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali, Kamis (10/12/2020). Survei SMRC menyebutkan bahwa mayoritas lansia di Indonesia menginginkan vaksin virus corona karena mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut.
22/12/2020, 17.04 WIB

Survei Nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa warga usia lanjut lebih menginginkan vaksinasi Covid-19 dibandingkan yang lebih muda. Kecenderungan tersebut juga ditemukan pada kaum pria, warga yang berpenghasilan lebih tinggi, dan mereka yang tinggal di pedesaan.

Menurut survei tersebut, 42% warga berusia lebih dari 55 tahun menyatakan bersedia mengikuti vaksinasi. Sedangkan persentase pada usia lebih muda semakin rendah, yakni di kelompok usia 41-55 (41%), di kelompok usia 26-40 (36%), dan di kelompok usia 25 tahun ke bawah (31%).

Manajer Kebijakan Publik SMRC, Tati Wardi, mengatakan temuan itu penting mengingat terdapat wacana bahwa pemerintah akan memprioritaskan kelompok usia yang lebih muda untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dibandingkan mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

“Temuan ini menunjukkan bahwa kaum yang berusia lebih tua lebih siap mengikuti vaksinasi, mungkin karena kesadaran bahwa mereka lebih rentan terkena Covid-19 dibandingkan kaum muda,” ujar Tati dalam rilis daring survei nasional SMRC bertajuk “Kepercayaan Publik Nasional pada Vaksin dan Vaksinasi Covid-19” pada Selasa (22/12).

Survei SMRC juga menyatakan bahwa faktor tingkat penghasilan, jenis kelamin, dan wilayah tempat tinggal berpengaruh terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi. Survei menunjukkan 54% warga berpenghasilan lebih dari Rp 4 juta per bulan bersedia mengikuti vaksinasi. Sedangkan hanya 30% warga berpenghasilan Rp 2 juta atau kurang per bulan yang bersedia mengikuti program tersebut.

Selain itu, sekitar 42% warga pria bersedia mengikuti vaksinasi, sementara hanya 32% perempuan yang bersedia. Demikian pula 41% warga pedesaan bersedia mengikuti vaksinasi, sementara hanya 32% warga perkotaan bersedia.

Dilihat dari perbandingan antar wilayah, warga di DKI+Banten menunjukkan kesediaan paling rendah divaksinasi dibandingkan daerah-daerah lainnya. Hanya 14% warga DKI+Banten yang menyatakan bersedia divaksinasi ketika vaksin sudah tersedia.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan