Strategi Pemerintah Antisipasi Masuknya Varian Baru Virus Corona

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Penulis: Happy Fajrian
24/12/2020, 21.38 WIB

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris diyakini belum masuk ke Indonesia. Varian virus ini diyakini 45-70% lebih menular dibandingkan varian virus yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan varian ini sudah menyebar di Indonesia dan lebih berbahaya dari varian yang merebak saat ini.

"Meskipun harus diakui genome mollecular surveilance kita tidak secanggih Inggris. Data sementara belum menunjukkan peningkatan keparahan penyakit, tapi masih perlu penelitian lebih lanjut," ujarnya pada diskusi virtual yang digelar di Graha BNPB, Kamis (24/12).

Meski demikian, Indonesia harus sudah mulai berhati-hati lantaran varian virus B117 tersebut telah terkonfirmasi ditemukan di dua negara tetangga Indonesia, Singapura dan Australia.

Singapura melaporkan satu kasus positif Covid-19 yang berasal dari varian B117, sedangkan Australia melaporkan dua kasus. Namun lokasinya yang dekat dengan Indonesia semakin meningkatkan risiko penyebaran virus tersebut ke tanah air.

Untuk mengantisipasi masuknya varian virus asal Inggris tersebut, Bambang mengatakan bahwa Indonesia harus mengikuti rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan European CDC.

"Pertama kita harus memberi perhatian lebih besar terhadap kinerja tes PCR yang menargetkan gen spike (s) virus. Karena ada kemungkinan akurasinya terganggu," kata dia.

Kedua, lanjut Bambang, harus dilakukan uji epidemiologi dan virologi lebih lanjut untuk memahami pengaruh mutasi terhadap perubahan fungsi virus dalam infektivitas dan patogenitasnya.

Dan ketiga dan paling penting, kata Bambang, "kita harus lebih intensif melakukan whole genome sequencing (WGS) secara rutin terhadap virus corona, dan penting untuk berbagi data antar negara atau institusi yang melakukan WGS, khususnya melaporkan jiga menemukan mutasi yang sama".

Adapun Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah melakukan pemetaan virus corona dari 1.000 sampel klinis dengan metode WGS dari berbagai daerah, dengan harapan pola distribusi dan penyebaran virus corona dapat lebih dipahami.

"Harus dilakukan surveilance yang lebih ketat, untuk mendeteksi kemungkinan varian tersebut kemungkinan sudah muncul di Indonesia. Jadi sangat penting untuk meningkatkan molekuler dan genomic surveilance," kata dia.

Pasalnya jika virus varian baru ini menyebar di Indonesia dan terbukti varian ini lebih menular maka dapat memperburuk kondisi di Indonesia. Apalagi sudah banyak rumah sakit yang dikabarkan kelebihan kapasitas.

Databoks perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia berikut menunjukkan tambahan kasus baru harian yang terus meningkat.

Protokol Kesehatan Tetap Utama

Sementara juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pada prinsipnya untuk menghindari penularan virus varian apapun, kuncinya adalah disiplin protokol kesehatan, salah satunya melalui gerakan 3M.

"Apapun virusnya, varian manapun, kita harus selalu waspada dan menjalankan protokol kesehatan. Karena itu proteksi diri yang kita miliki sekarang, dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, adalah cara yang paling murah dan efektif kalau dijalankan secara kolektif oleh masyarakat," kata dia.

Dengan demikian, virus corona tidak memiliki kesempatan untuk menulari manusia. Pasalnya setiap kali virus menginfeksi manusia, maka akan selalu terjadi mutasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin. Dia mengatakan bahwa virus corona sebagaimana virus-virus lain akan bermutasi setiap kali memperbanyak diri.

"Intinya kita harus berhati-hati. Bukannya panik dan terlalu khawatir. Harus diterjemahkan menjadi upaya kita meningkatkan deteksi, merespon, dan mencegah, jangan sampai masuk Indonesia. Tidak mudah karena pintu kita ada banyak," ujarnya.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan