Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bahwa peningkatan angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir lantaran tingkat disiplin masyarakat melaksanakan gerakan 3M atau protokol kesehatan mengalami penurunan di semua daerah.
"Tingkat disiplin masyarakat di hampir semua daerah mengalami penurunan. Awal November lalu tingkat kepatuhan memakai masker ada di kisaran 86,18%, namun turun di minggu-minggu selanjutnya," kata Doni dalam talkshow di Graha BNPB secara daring dari Jakarta, Kamis (24/12).
Doni mengungkapkan tingkat kepatuhan menggunakan masker sempat turun menjadi 80,48% per Kamis 24 Desember 2020, walaupun sempat naik lagi menjadi 81,65%.
Sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak yang pada awal November 2020 berada di angka 81,87%, turun signifikan pada pertengahan bulan yang sama, hingga turun menjadi 76,87% sehari sebelum hari raya Natal.
"Ini perlu disadari, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Perlu gerakan masif melibatkan semua komponen masyarakat, terutama tokoh-tokoh nonformal yang dapat memberi pengaruh langsung ke masyarakat," ujar Doni.
Jika semua pihak bekerja ikhlas ia optimistis Indonesia akan melewati pandemi dengan baik. Hal tersebut sudah terbukti di Jawa Timur di mana angka kasus penularan virus corona baru sangat tinggi sehingga semua daerah di provinsi tersebut berstatus merah.
Bahkan, Doni mengatakan prosentase zona kuning sangat banyak saat itu, tapi memang akhirnya berubah lagi akhir-akhir ini.
"Sebenarnya kalau kita sungguh-sungguh ingin kurangi kasus kuncinya hanya satu, disiplin, patuh pada protokol kesehatan. Karena kita tahu penularan lewat aerosol, artinya kalau tidak jaga jarak dan pakai masker, maka dengan cepat bisa tertular, terlebih jika sekitarnya tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak," kata Doni.
Perlu kolaborasi bersama turun tangan secara kolektif mengajak semua orang untuk patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Presiden Joko Widodo, ujar Doni, juga telah mengingatkan tidak ada jaminan jika vaksin COVID-19 sudah ada semua bisa terhindar dari penyakit ini.
Sehingga perlu diingatkan lagi, untuk selalu menjalankan 3M, menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, serta menjaga jarak minimal 1,5 meter untuk menghindari tetesan air liur dari batuk atau bersin orang yang membawa virus corona tipe baru.
"Kita tidak ingin masyarakat kendor, karena sudah sembilan bulan dan dua minggu setelah 13 Maret ditetapkan kondisi kekarantinaan nasional. Ada 16 provinsi alami kenaikkan kasus, dan 18 provinsi kasus menurun, sedangkan di Jawa kebanyakan meningkat," ujar Doni.
Pada Kamis (23/12) jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 7.199 orang, sehingga totalnya menjadi 692.838 orang. Penambahan kasus tertinggi masih dicatat DKI Jakarta dengan 1.933 kasus.
Selain Jakarta, empat provinsi lain mencatatkan jumlah kasus cukup besar yakni Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing 891 dan 702 kasus. Sedangkan Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mencatat penambahan 734 dan 520 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan, ada lima provinsi yang menyumbang penambahan kasus harian cukup tinggi dari minggu ke minggu.
Mayoritas wilayah masih menyumbang kasus harian terbanyak pada Kamis (24/12). Kelima provinsi tersebut yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur.
Dengan kondisi tersebut, dia meminta pemerintah daerah terus menggencarkan penerapan protokol kesehatan 3M di masyarakat. Protokol keehatan yang wajib diterapkan tersebut yaitu memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Detail perkembangan kasus sejak awal Maret hingga saat ini bisa dilihat dalam databoks berikut:
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan