Kasus Baru Tambah 8.072 Orang, Tingkat Positif Covid-19 RI Hampir 30%

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.
Petugas yang mengenakan APD memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kiduldalem, Malang, Jawa Timur, Jumat (1/1/2021).
Penulis: Happy Fajrian
1/1/2021, 18.04 WIB

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan per Jumat 1 Januari 2021 pukul 12.00, jumlah kasus positif terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 8.072 orang. Ini hari ketiga secara berturut-turut kasus positif infeksi virus corona bertambah di atas 8.000 orang per harinya.

Tambahan kasus baru tersebut berasal dari pemeriksaan 40.785 spesimen, dengan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 27.401. Dengan demikian, tingkat positivitas Covid-19 Indonesia hari ini mencapai 29,46%, melonjak jauh dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya 21,67%.

Berdasarkan wilayahnya, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan sumbangan kasus baru tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 2.056, diikuti Jawa Barat 1.329, dan Jawa Tengah 1.056. Kemudian diikuti Jawa Timur dengan tambahan 729 kasus dan Sulawesi Selatan 568 kasus.

Di saat yang sama 6.839 orang berhasil sembuh dari Covid-19 dalam sehari. Sehingga total penderita Covid-19 yang berhasil sembuh sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia pada Maret 2020 mencapai 617.936 orang.

Jawa Barat menyumbang tambahan angka kesembuhan tertinggi sebanyak 1.158, diikuti DKI Jakarta 1.007, kemudian Jawa Tengah 794, dan Jawa Timur 793 orang.

Sementara itu kematian akibat Covid-19 bertambah sebanyak 191 orang dalam sehari, sehingga totalnya menjadi 22.329 orang di seluruh Indonesia. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan tambahan kematian tertinggi, yakni mencapai 91 orang dalam sehari, kemudian Jawa Timur 64 orang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa masih tingginya tambahan kasus baru karena kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan melalui gerakan 3M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker, yang rendah.

Berdasarkan sistem monitoring Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) yang melakukan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan yang tersebar pada 512 kabupaten/kota, hanya 20,6% masyarakat yang patuh memakai masker, dan 16,9% yang patuh menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

“Nyatanya kepatuhan masyarakat yang rendah dalam memakai masker dan menjaga jarak menjadi kontributor dalam peningkatan penularan Covid-19,” ujar Wiku melalui keterangan pers secara virtual, Kamis (31/12).

Wiku juga mengingatkan bahwa penyumbang kasus positif Covid-19 berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa. Karena itu peningkatan kasus di kota-kota besar di Pulau Jawa harus bisa dikendalikan, sehingga kondisi kasus COVID-19 secara nasional dapat menurun dengan drastis.

Oleh karena itu para pimpinan daerah diminta serius menangani perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya karena hal itu akan bermanfaat besar bagi penanganan pandemi Covid-19 secara nasional.