MUI Segera Keluarkan Fatwa Halal Vaksin Covid-19

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). MUI akan menggelar rapat membahas vaksin Covid-19 dalam waktu dekat.
7/1/2021, 19.46 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan fatwa terkait kehalalan vaksin virus corona bakal terbit dalam waktu dekat. Hal itu menyusul pernyataan pemerintah yang berencana memulai vaksinasi pada pekan depan. 

Ketua MUI bidang Halal dan Ekonomi Syariah Sholahuddin Al-Aiyub mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai tahapan untuk mengkaji kehalalan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Salah satu tahapnnya dengan melihat langsung produksi vaksin di Tiongkok.

Sinovac juga telah memberikan lampiran bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin. Tim auditor interim MUI pun telah mengaudit dan memverifikasi langsung vaksin tersebut. 

"Pada Oktober 2020 sudah dilaksanakan proses itu, dan sekarang dalam tahap pematangan laporannya. Dalam waktu dekat, insya Allah akan dikeluarkan fatwa terkait vaksin Sinovac,” ujar Aiyub kepada Katadata.co.id, Rabu (6/1).

Nantinya tim tersebut melaporkan temuan dan hasil pengamatan ke komisi Fatwa MUI. Komisi itu yang akan menetapkan kehalalan suatu produk.

Dengan kondisi tersebut, Aiyub yakin Komisi Fatwa MUI akan menggelar rapat terkait vaksin Covid-19 dalam satu hingga dua hari ke depan. Setelah rapat tersebut, MUI akan segera mengumumkannya ke masyarakat. 

Sejauh ini, dia yakin akan ada hal positif yang akan diumumkan MUI terkait vaksin virus corona. “Dari yang saya dengar, insyah Allah ada kabar gembira terkait dengan vaksin Sinovac. Secara spesifik kabar gembiranya seperti apa, saya belum bisa menjelaskan secara detail," ujarnya.

Selain mengejar kehalalan vaksin, pemerintah juga harus menunggu izin penggunaan darurat vaksin virus corona dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu untuk memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin terhadap Covid-19. 

Di sisi lain, pemerintah telah membagi program vaksinasi Covid-19 ke dalam dua periode. Periode pertama pada Januari-April 2021 diberikan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan, 7,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta orang lansia.

Kemudian, periode kedua berlangsung pada April 2021-Maret 2022 untuk 63,9 juta masyarakat di daerah dengan tingkat penularan tinggi dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 77,4 juta.

Sejauh iin, Indonesia memesan vaksin dari Sinovac sebanyak 3 juta dalam bentuk jadi dan 122,5 juta vaksin bahan baku. Kemudian, vaksin Novavax sebanyak 50 juta vaksin, Covax/GAVI 54 juta, Astrazeneca 50 juta, dan Pfizer 50 juta.

(Penyumbang bahan: Ivan Jonathan)

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan