Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac Capai 78%, Brasil Pesan 100 Juta Dosis

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Ilustrasi, kemasan vaksin COVID-19 di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). Indonesia juga memesan vaksin virus corona dari Sinovac.
8/1/2021, 10.28 WIB

Pusat penelitian Brasil, Institut Butantan, menyebut vaksin Sinovac memiliki efikasi hingga 78%. Itu artinya vaksin virus corona buatan perusahaan Tiongkok mampu mencegah Covid-19

Butantan mengumumkan hasil uji coba tahap akhir vaksin Sinovac di Brasil pada Kamis (7/1) waktu setempat. Dengan hasil tersebut, Pemerintah Brasil menandatangani kesepakatan dengan Butantan untuk membeli 100 dosis vaksin Sinovac.

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan pemerintah akan menggunakan vaksin bernama CoronaVac tersebut dalam program imuniasasi nasional pada tahun ini. Hal itu bertentangan dengan penyataan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebelumnya yang menolak vaksin Sinovac.

Bolsonaro mengatakan pada tahun lalu bahwa pemerintah tidak akan membeli vaksin dari Tiongkok. Namun, pernyatannya dikritik karena meremehkan situasi pandemi yang semakin buruk dan merusak kepercayaan masyarakat pada vaksin.

Brasil tengah menghadapi gelombang kedua pandemi. Hingga Kamis (8/1), negara tersebut mencatat 200.000 orang tewas akibat Covid-19.

Di sisi lain, Brasil tidak hanya mengandalkan vaksin Sinovac untuk program vaksinasi. Negara tersebut juga memesan 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.

Vaksin tersebut akan diproduksi di pusat biomedis federal Fiocruz, paling cepat pada 20 Januari 2020.  Pada tahap awal, sebanyak 46 juta dosis akan diproduksi sesuai kesepakatan Butantan dengan pemerintah Brasil. Sedangkan 54 juta dosis lagi akan diproduksi pada tahap berikutnya.

Selain itu, pemerintah Brasil tengah berdiskusi dengan perusahaan swasta lokal yang akan membuat vaksin Sputnik V Rusia. Negara tersebut juga dalam pembicaran dengan Janssen, salah satu unit dari Johnson & Johnson, untuk menambah pasokan vaksin. Tetapi perusahaan tersebut hanya dapat menawarkan tiga juta dosis pada paruh kedua tahun ini.

Namun, Brasil tidak akan menggunakan vaksin Pfizer. Pazuello mengatakan masalah kewajiban, produksi, dan kedaulatan, mencegah Brasil mencapai kesepakatan dengan perusahaan Amerika Serikat itu.

“Kami tidak dapat menandatangani kesepakatan Pfizer dengan kewajiban kontrak saat ini,” kata Pazuello dikutip dari Reuters pada Jumat (8/1). Dia menambahkan bahwa jadwal dan jumlah dosis yang ditawarkan tidak sesuai untuk Brasil.

Dari dalam negeri, Indonesia telah mendapatkan 3 juta dosis vaksin Sinovac. Sebagian dari vaksin tersebut telah didistribusikan ke seluruh daerah.

Rencananya, vaksin Sinovac mulai disuntikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pejabat publik di pemerintah pusat dan daerah, serta tenaga kesehatan pada Rabu (13/1) pekan depan. Meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin penggunaan darurat yang menjamin vaksin aman dan efektif untuk digunakan oleh masyarakat. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan