Satgas Penanganan Covid-19 menyebut anak usia sekolajhsemakin banyak terinfeksi virus corona. Jumlahnya mencapai 59.776 atau 8,87% dari total kasus di Indonesia.
Adapun pasien dengan rentang usia 7-12 tahun atau anak SD menyumbang angka terbanyak dengan persentase 29,8%. Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, mengetahui informasi dan langkah-langkah pencegahan Covid-19.
Salah satu caranya dengan mamasukkan modul-modul tentang Covid-19 dalam pembelajaran daring. Dengan cara tersebut, anak-anak bisa memahami pentingnya protokol kesehatan. Bahkan, anak-anak dapat mengingatkan orang tua untuk menjaga protokol kesehatan.
"Kalau ada apa-apa di keluarga, jangan semua dibebankan pada orang tua,” ujar Pandu dalam Katadata Virtual Series bertajuk "Mencegah Penularan Covid-19 Kepada Anak-anak", Jumat (15/1).
Selain itu terdapat beberapa upaya untuk mengantisipasi penularan Covid-19 terhadap anak. Salah satunya meningkatkan kewaspadaan orang tua saat beraktivitas di luar rumah seperti bekerja. Sebab, aktivitas di luar rumah berpotensi terinfeksi virus dan menularkannya pada keluarga di rumah.
Jika terpapar Covid-19, Pandu mengimbau para orang tua tidak isolasi mandiri di rumah. Terutama jika tidak ada rumah yang bisa digunakan untuk memisahkan diri dengan anggota keluarga lain selama 10-14 hari.
Jika masih dalam satu rumah yang sama, isolasi mandiri justru berpotensi menularkan virus pada anak-anak dan membentuk klaster keluarga.“Lebih baik yang positif (Covid-19) dikumpulkan dan dipisahkan dengan yang lain,” ujarnya.
Senada dengan Pandu, Koordinator Klaster Keluarga dan Anak Gerakan Pakai Masker (GPM) Mira Maulida mengatakan bahwa klaster keluarga memiliki potensi 10 kali lipat tertular dibandingkan klaster lain. Sehingga orang tua tidak boleh lengah dalam menjalankan protokol kesehatan.
Salah satu caranya yaitu tidak mengajak anak-anak bepergian dan beraktivitas di luar rumah. Seperti jalan-jalan di mal, pusat hiburan, naik pesawat dan kendaraan umum lainnya, hingga silahturahmi keluarga.
"Di situ sulit menerapkan protokol 3M, terutama pada anak,” ujar Mira.
Selain itu, dia menegaskan penting bagi anak-anak menerima informasi terkait pandemi Covid-19. Dengan begitu tingkat disiplin anak-anak dalam menerapkan protokol kesehatan semakin tinggi.
Oleh karena itu, kampanye protokol kesehatan bagi anak-anak sangat diperlukan. Pasalnya, anak-anak tidak hanya dapat terinfeksi Covid-19, melainkan dapat menularkan penyakit tersebut ke orang-orang di sekeliling mereka.
(Penyumbang bahan: Ivan Jonathan)
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan