Separuh dari Kasus Aktif Covid-19 di RI Tak Dapat Layanan Kesehatan

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Sejumlah pasien COVID-19 berjemur usai melakukan olahraga di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat menyatakan bahwa layanan kesehatan tidak bisa menampung jumlah orang yang sakit akibat virus corona.
28/1/2021, 19.20 WIB

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus aktif di Indonesia terus bertambah. Sedangkan fasilitas kesehatan berupa ruang ICU dan isolasi mandiri di rumah sakit sangat terbatas. 

Hal itu pun menyebabkan sebagian dari mereka tak bisa mendapatkan perawatan. Berdasarkan data per 28 Januari 2021, jumlah kasus aktif atau orang yang membutuhkan perawatan akibat Covid-19 mencapai 166.540.

Sedangkan total tempat tidur di rumah sakit rujukan secara nasional hanya mencapai 81.000. "Kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan hanya setengah dari kasus yang ada, dan tenaga medisnya pun terbatas, " ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pada Kamis (28/1). 

Menurut dia, pemerintah telah berupaya maksimal meenambah jumlah tempat tidur di layanan kesehatan. Namun, sebanyak apapun tempat tidur dan tenaga kesehatan yang ditambah, jumlahnya tak pernah mampu menangani kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Satu-satunya cara untuk menekan peningkatan kasus positif yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan. Dia pun meminta masyarakat bekerja sama dengan pemerintah untuk menangani pandemi.

Caranya dengan  selalu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Dengan protokol kesehatan, Wiku mengatakan, tidak hanya menyelawatkan nyawa tetapi mempercepat pengendalian pandemi.

Lebih lanjut dia mengatakan suatu negara bisa dikatakan berhasil mengendalikan pandemi jika memnuhi beberapa indiaktor, seperti jumlah kasus dan kebutuhan perawatan yang berkurang, kemampuan mengidentifikasi sebagian besar kasus, dan beberapa faktor lainnya.

"Indonesia saat ini belum mencapai semua indikator tersebut secara sempurna. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pandemi di negara ini belum berakhir," kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa pemerintah membutuhkan sinergi dengan masyarakat dalam menekan laju penularan. Dengan begitu, Indonesia dapat dinyatakan sukses menekan laju penularan virus corona.

 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan