Arab Saudi Larang Masuk WNI dan 19 Negara Lain Demi Cegah Covid-19

ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh/foc/cf
Yasser Bakhsh . S. Kelompok Muslim pertama, yang diperbolehkan masuk ke halaman dengan penunjukan, melakukan pembatasan sosial, saat mereka melaksanakan umroh di Ka'bah, setelah pihak berwenang Arab Saudi melonggarkan pembatasan aturan penyakit virus korona (COVID-19), di kota suci Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10/2020). Saudi menangguhkan kedatangan warga dari 20 negara mulai Kamis (4/2).
3/2/2021, 10.55 WIB

Pemerintah Arab Saudi akan menangguhkan kedatangan warga dari 20 negara untuk mencegah masuknya Covid-19. Salah satu dari negara yang ditangguhkan masuk adalah Indonesia.

Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan penangguhan tersebut akan berlaku mulai Rabu (3/2) pukul 21.00 malam waktu setempat atau Kamis (4/2) dinihari WIB.

"Ini sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran Covid-19 dan pentingnya menjaga situasi epidemiologi dan kesehatan masyarakat di negara tersebut," demikian penjelasan Saudi Press Agency yang dikutip Rabu (3/1).

Selain RI, Saudi menangguhkan kedatangan warga negara Amerika Serikat, Lebanon, Mesir, Turki, Uni Emirat Arab, Pakistan, India, Argentina, Brasil, Jepang, dan Afrika Selatan.

Selain itu mereka juga melarang warga negara Inggris, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Portugal, Swedia, dan Swiss masuk untuk sementara.

Kebijakan ini juga dikenakan bagi warga negara lain yang dalam 14 hari sebelumnya pernah melewati 20 negara itu. Meski demikian, pengecualian berlaku kepada diplomat, praktisi kesehatan, hingga warga Saudi yang pulang dari daftar negara tersebut.

Dikutip dari The Straits Times, penangguhan kedatangan 20 negara dilakukan usai Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq al-Rabiah memperingatkan kemungkinan adanya restriksi jika warga tak patuh protokol kesehatan.

Pemerintah Saudi melaporkan adanya 310 kasus baru Covid-19 pada Selasa (2/2). Angka ini merupakan kenaikan tertinggi usai 27 November lalu.  Secara total, jumlah kasus corona di negara tersebut mencapai 368.639 orang atau posisi 39 dunia. 

Pemerintah Arab Saudi sebenarnya sudah membuka layanan umrah pada 1 November kepada jamaah dari luar negeri yang negaranya dianggap aman dari Covid-19.  Namun mereka tetap membatasi jumlah layanan umrah dan kunjungan ke Masjid Nabawi sebagai langkah pencegahan penularan virus.