Bukan Hanya RI, Malaysia juga Temukan Varian Baru Virus Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/dj
Foto Lim Huey Teng. Petugas wanita menyemprotkan desinfektan di sebuah pasar, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3/2020). Pemerintah Malaysia menemukan dua kasus mutasi virus corona yang berasal dari Dubai, Uni Emirat Arab.
5/3/2021, 16.33 WIB

Malaysia  mengumumkan penemuan varian baru virus corona B.1.525. Varian baru tersebut berasal dari mutasi virus bernama E484k.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa varian baru virus corona tersebut ditemukan pada dua orang. Keduanya melakukan perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Berdasarkan analisis tes Covid-19, kedua orang tersebut terdeteksi mutasi virus E484K dan rangkaian varian virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris. “Mutasi dengan spike protein E484K menjadi perhatian karena virus tersebut dilaporkan dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh,” kata Noor dilansir dari reuters pada Jumat (5/3).

Dengan temuan tersebut, Pemerintah Malaysia memutuskan mengurangi pergerakan di ibu kota Kuala Lumpur dan beberapa negara bagian mulai Jumat (3/5). Keputusan tersebut diambil setelah sembilan hari penyelenggaraan vaksinasi Covid-19.

Adapun Malaysia telah mencatat lebih dari 300.000 kasus Covid-19. Sebanyak 1.153 orang yang terinfeksi meningal dunia.

Di sisi lain, otoritas kesehatan di Inggris dan negara lain telah menyatakan bahwa mutasi E484K berpotensi mengurangi efektivitas vaksin. Mutasi virus tersebut juga dinilai mampu menular lebih cepat. 

Adapun varian B.1.525 telah terdeteksi di Inggris, Nigeria, Denmark dan Kanada. Sedangkan temuan varian baru di Indonesia juga berasal dari Inggris dengan varian bernama B117 yang mampu menyebar lebih cepat. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan