AstraZeneca Tegaskan Vaksinnya Tidak Mengandung Babi atau Hewani

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021).
Penulis: Happy Fajrian
21/3/2021, 14.12 WIB

Sementara itu juru bicara vaksinasi Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia menyatakan bahwa tidak ada permasalahan terkait kualitas vaksin AstraZeneca secara menyeluruh.

Ini terkait dengan risiko efek samping yang terjadi di sejumlah negara berupa pembekuan darah setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Penggunaan vaksin ini pun sempat dihentikan sementara walau ada negara di Eropa yang sudah memulai kembali vaksinasi.

“Penggunaan vaksin AstraZeneca akan tetap dilaksanakan dengan didukung oleh fatwa MUI terkait kebolehannya,” kata Lucia dalam Konferensi Pers Perkembangan Terkini Terkait Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, Jumat (19/03) sore.

BPOM juga telah melakukan pembahasan bersama Komnas Penilai Obat terkait proses vaksinasi AstraZeneca. Ia mengungkapkan bahwa hasil evaluasi menunjukkan bahwa manfaat pada pemberian vaksin dapat merangsang pembentukan antibody baik pada usia dewasa maupun lansia.

“Manfaat pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar dibandingkan resiko yang ditimbulkan sehingga vaksin ini dapat mulai digunakan,” kata dia

Terkait efek samping dari penggunaan vaksin, ia menyebutkan kemungkinan adanya kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (IPI) seperti pusing, ngilu di area tangan yang divaksin, dan beberapa gejala ringan lainnya. Namun ini adalah efek samping yang ringan, terutama jika mengingat resiko kematian akibat Covid-19 yang tinggi di Indonesia.

Halaman: