EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Berpuasa

ANTARA FOTO/Aji Styawan/hp.
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Riset dan Publikasi
10/4/2021, 21.45 WIB

Saat sedang berpuasa, ritme metabolisme tubuh akan berbeda. Sebab, tidak ada makanan yang harus dicerna, jumlah asam di lambung akan turun, kantung empedu juga mengurangi cairannya. Produksi enzim pencernaan di pankreas menurun, usus kecil untuk sementara waktu akan berhenti menyerap nutrisi.

Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi vitalitas tubuh. Namun, dengan mengistirahatkan organ pencernaan saat berpuasa, akan mendetoksifikasi racun tubuh dan membuat tubuh semakin sehat.

Hal yang perlu diperhatikan saat berpuasa adalah menjaga asupan makanan dan minuman. Jika Anda salah memasukkan makanan ke dalam lambung yang sedang bekerja di bawah normal maka kerja organ pencernaan bisa terganggu. Di bawah ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama bulan puasa.

1. Makanan yang terlalu asin atau mengandung natrium tinggi

Kandungan garam tinggi pada makanan asin menjadi penyebab seseorang mudah terserang dehidrasi. Garam bersifat menyerap air sehingga Anda akan menjadi lebih mudah haus. Mi instan lebih parah, selain lambung harus bekerja keras untuk bisa mencernanya, kadar garam natrium yang tinggi akan membuat Anda menderita haus, bahkan mungkin sebelum siang hari.

2. Makanan pedas

Tak lengkap rasanya masakan kalau tak ada rasa pedasnya. Cita rasa pedas adalah ciri khas masakan Indonesia. Tapi selama Ramadan, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi masakan pedas. Zat capcaisin penyebab rasa pedas, akan merangsang lambung dan usus kecil sehingga Anda bisa terserang diare. Tubuh akan banyak kehilangan cairan selagi diare.

3. Makanan tinggi lemak dan minyak

Gorengan memang lezat, tapi jenis makanan ini mengandung kadar minyak yang tinggi. Saat perut kosong dan makan pembuka adalah makanan berlemak, kerja organ pencernaan akan ternganggu karena lemak dan minyak sulit dicerna tubuh.

4. Minuman tinggi kafein dan tanin

Siapa yang mampu menolak secangkir kopi atau teh hangat? Kafein memang membuat sensasi segar pada tubuh. Namun ia punya efek samping. Minum minuman berkafein tinggi akan membuat kita semakin haus. Kandungan tanin yang tinggi pada teh juga tidak baik bagi lambung. Tanin bisa menyebabkan iritasi pencernaan, apalagi pada saat perut kosong.

Jadi yang harus diingat bahwa kita harus menjaga organ pencernaan tetap berada pada kondisi kondusif selama berpuasa. Dengan asupan makanan atau minuman yang salah sebelum dan sesudah berpuasa, lambung akan gagal beristirahat bahkan bisa menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan.