Jejak 53 Tahun Citi di RI: Alumni Bankir hingga Tutup Consumer Banking

Arief Kamaludin | Katadata
ATM Citibank di Jakarta.
Penulis: Safrezi Fitra
16/4/2021, 17.56 WIB

Raksasa keuangan asal Amerika Serikat, Citigroup Inc. mengumumkan akan menutup bisnis consumer banking atau nasabah retail di 13 negara, termasuk Indonesia. Keputusan ini mengejutkan setelah 53 tahun Citi hadir di Indonesia.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan Citigroup telah berada di Indonesia sejak 1968 dengan tim yang penuh dedikasi dan basis klien yang kuat. Penyegaran strategi ini akan menciptakan peluang besar bagi perusahaan untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada klien.

“Kami memasuki fase baru pertumbuhan dan transformasi yang berfokus pada bisnis perbankan institusional kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4).

Penutupan bisnis consumer banking akan berimbas pada layanan kartu kredit Citibank. Batara mengatakan layanan kartu kredit Citi Indonesia akan ditutup. Padahal, Citibank merupakan bank asing pertama yang memperkenalkan layanan kartu kredit kepada masyarakat Indonesia pada 1989.

Dengan ditutupnya bisnis consumer, Citi akan berfokus pada bisnis perbankan institusional. Saat ini Citibank sudah melayani 90% dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia. "Pada tahun lalu kami mengumpulkan dana sebesar lebih dari US$ 10 miliar untuk para klien kami di Indonesia," kata Batara.

Perjalanan Citi di Indonesia

Citi memulai operasinya di Indonesia pada 1968 dengan membuka layanan perbankan. Perusahaan ini awalnya berkantor di Hotel Indonesia dengan 15 karyawan. Citibank pertama kali membuka kantor cabang di Jalan Gatot Subroto.  

Pembukaan kantor cabang di luar ibu kota pertama kali dilakukan pada 1989 di Surabaya. Kini Citibank beroperasi dengan 10 cabang di enam kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Denpasar.

Citi merupakan salah satu bank asing dengan aset terbesar di Indonesia. Citibank menjadi bank pertama yang memperkenalkan electronic banking pada 1980. Citibank juga mempelopori layanan nasabah melalui telepon pada 1993.

Citibank menjadi bank asing pertama yang memperkenalkan mesin ATM. Kini Citibank memiliki jaringan transaksi nasabah di sekitar 33.000 titik pembayaran dan jaringan distribusi korporasi di sekitar 6.000 lokasi di 34 provinsi. Citibank terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama dengan lebih dari 70.000 terminal ATM yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

Struktur bisnis Citi di Indonesia terbagi dalam dua kelompok utama, yakni Citi Indonesia Institutional Clients Group (ICG) dan Global Consumer Banking (GCB). 

Global Consumer Banking (GCB) beroperasi di 10 kantor cabang dengan 54 ATM di Indonesia. Citibank tergabung dalam jaringan ATM Bersama yang memiliki lebih dari 70 ribu terminal ATM.

Bisnis utama di GCB adalah kartu kredit, pinjaman nasabah, tabungan dan deposito, wealth management yang mencakup produk investasi, asuransi dan treasury. Citibank adalah perintis dalam industri kartu kredit di Indonesia dan juga wealth management.

ICG memiliki empat cabang di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan. Bisnis utamanya meliputi Cash/Trade Finance, FX/Rates/Derivatives, Loans, dan Custody. ICG memiliki jaringan distribusi perusahaan terbesar di negeri ini, dengan sekitar 6.000 lokasi di 34 propinsi melalui kemitraan dengan PT Pos Indonesia dan lima bank lokal.

Kelompok bisnis ICG di antaranya PT Citigroup Sekuritas Indonesia (PT CSI) yang memiliki izin penjamin emisi efek. CSI tercatat sebagai anggota Bursa Efek Indonesia sejak Juli 2010.

Alumni Citi, Bankir Kawakan Hingga Pejabat

Citibank seakan menjadi sekolah para bankir kawakan Tanah Air. Pengalaman sebagai bankir di Citibank menjadi bekal yang sangat bergengsi dalam dunia bisnis di Indonesia.

Banyak alumninya yang memegang peran penting di berbagai perusahaan, bahkan menjadi pejabat di pemerintahan dan tokoh dalam dunia bisnis di Indonesia.

Dari sekian banyak alumni Citi, terdapat nama-nama unggulan seperti Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia Peter Frans Gontha, Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Laksamana Sukardi, serta mantan Ketua BPPN Edwin Gerungan.

Orang terkaya nomor 7 di Indonesia versi Forbes 2021, Jerry Ng juga merupakan alumni Citi. Kemudian Presdir Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan dan Wadirut Bank Danamon Michellina Triwardhany. Ada juga beberapa alumni Citi yang pernah memimpin perusahaan pelat merah seperti Rinaldi Firmansyah, Emirsyah Satar, dan Roby Djohan.

Banyak lagi nama-nama populer lain seperti mantan Dirut Ancora Dharma Djojonegoro, bankir senior mantan Dirut Bank Bukopin, dan pendiri Adira Finance Stanley Atmadja.