Pandemi Covid-19 Membuat Muslim Milenial Jadi Lebih Religius

ANTARA FOTO/Audy Alwi
Tiga remaja dari kalangan milenial membuka rekening tabungan Mandiri Syariah melalui smartphone, di salah satu kafe, di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
23/4/2021, 19.14 WIB

Pandemi Covid-19 mendorong sejumlah perubahan pada perilaku masyarakat, termasuk di kalangan milenial muslim. Marketing Expert Inventure Consulting, Youswohady memaparkan lima perubahan besar perilaku milenial muslim atau Millennial Muslim Megashifts yang terjadi selama pandemi Covid-19.

“Kalau dulu milenial diasosiasikan sebagai seseorang yang hedonis, suka liburan, dan malas. Namun dengan adanya pandemi membawa perubahan terhadap kebiasaan para milenial,” kata Yuswohady dalam Webinar Millennial Muslim Megashifts, Jumat (23/4).

Perubahan pertama, spiritual. Milenial muslim disebutnya cenderung menyikapi pandemi sebagai bentuk cobaan dari Tuhan. Di mana, masyarakat menjadi lebih religius dengan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam berbagai aspek kehidupan.

“Jadi pandemi ini menjadi pengingat atau koreksi mendasar terhadap apa yang sudah kita lakukan,” katanya.

Kedua, terkait safety and security. Selama pandemi, prinsip halal menjadi satu urgensi baru bagi para milenial muslim. Persepsi halal dalam hal ini identik sebagai sesuatu yang sehat dan bersih.

Saat ini, perkembangan pasar produk makanan halal semakin meningkat. Hal ini karena konsumen selama pandemi semakin concern dengan faktor kebersihan dan kesehatan makanan.

“Bahkan pengguna internet Indonesia lebih banyak melakukan pencarian halal food dibanding health food. Ini menunjukkan bahwa makanan halal merupakan hal utama yang dicari konsumen selama pandemi,” ujar dia.

Ketiga, screen/digitalization of life. Dengan adanya pandemi, masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan secara virtual, mulai dari bekerja, belajar, berbelanja, sampai beribadah.

Simak Databoks berikut: 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi