Tangkuban perahu merupakan salah satu gunung yang berada di Provinsi Jawa Barat. Gunung ini berada di kawasan Lembang tepatnya di Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang ikonik dan banyak orang merasa penasaran untuk datang ke tempat ini.
Pesona Tangkuban Perahu mampu membuat siapa saja penasaran untuk datang berkunjung, dari wisatawan lokal hingga turis asing. Mereka yang datang berkunjung banyak yang penasaran dengan gunung legendaris yang ceritanya sudah sangat terkenal. Namun ada juga yang penasaran ingin melihat langsung keindahan tempat ini.
Legenda Tangkuban Perahu
Legenda atau cerita rakyat dari gunung ini sudah sangat terkenal seantero negeri. Cerita rakyat inilah yang membuat gunung ini menjadi sangat terkenal. Masyarakat sekitar percaya gunung ini muncul karena adanya cerita rakyat Sangkuriang. Sangkurang jatuh cinta dengan ibunya sendiri yang bernama Dayang Sumbi atau Rarasati. Dayang Sumbi tidak ingin dinikahi anaknya sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Dayang Sumbi kemudian mengajukan beberapa syarat.
Dayang Sumbi meminta dibuatkan sebuah telaga dan perahu dalam waktu hanya satu malam dan Sangkuriang pun menyanggupi. Sayangnya Sangkuriang gagal, syarat tersebut tidak dapat dipenuhi. Hal tersebut membuat Sangkuriang marah besar dan kemudian menendang perahu yang sudah dibuatnya. Perahu tersebut kemudian mendarat dengan posisi terbalik dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu yang hingga saat ini dapat kita nikmati keindahannya.
Cerita tersebut tentu saja hanyalah cerita rakyat yang kebenarannya tidak ada yang bisa membuktikannya. Namun cerita tersebut menjadikan tempat ini memiliki daya tarik tersendiri. Cerita tersebut juga merupakan kearifan lokal yang harus terus diketahui oleh seluruh generasi.
Aktivitas Tangkuban Perahu Volcano Eruption
Gunung Tangkuban Perahu sebenarnya merupakan gunung aktif. Pada tahun 2019 pernah terjadi letusan dari gunung ini. Beberapa letusan yang pernah terjadi di gunung ini tercatat mulai 1829. Letusan yang terjadi di gunung ini cukup jarang setelah letusan kemudian gunung ini mengalami fase istirahat yang cukup lama yakni sekitar 30 – 70 tahun sebelum akhirnya terjadi letusan yang cukup besar. Letusan tahun 2019 tidak besar, dan pernah terjadi di 2004.
Hingga saat Direktorat Vulkanologi Indonesia masih intensif mengawasi pergerakan dari gunung ini. Tahun 2005, Pusat Vulakonologi dan Mitigasi Bencana Geologi Daerah (BMKG) sudah melakukan pemetaan di kawasan rawan bencana yang ada di daerah Gunung Tangkuban Perahu.
Pengelompokan tersebut berada di beberapa radius mulai 1 km, 5 km, dan radius yang berpotensi terdampak lahar pijar, hujan abu, atau lontaran batu saat gunung ini mengalami letusan. Pengelompokkan tersebut akan membuat evakuasi dan pengawasan yang dilakuakan lebih mudah dan tepat.
Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Terlepas dari legenda dan aktivitas vulkanik, Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Jika kamu berminat mengunjungi tempat wisata ini, ada beberapa tips berwisata di Tangkuban Perahu yang dapat kamu perhatikan, antara lain:
1. Sewa Tour Guide
Sangat disarankan menyewa jasa pemandu wisata atau tour guide. Sebenarnya tidak ada kewajiban menggunakan tour guide, jika kamu menyewa tour guide kamu akan lebih mudah untuk menyusuri tempat ini.
2. Membawa Jaket
Dari namanya, Gunung Tangkuban Perahu, tempat ini sudah pasti memiliki suhu yang sangat rendah. Maka dari itu, ketika datang berlibur di tempat ini, jangan lupa untuk membawa jaket, sweater, atau pakaian berbahan tebal lainnya agar kamu tidak menggigil.
4. Kenakan Sepatu Boot
Sepatu boot akan membuat kamu lebih leluasa, karena kontur tanah pegunungan yang tidak rata terkadang membuat banyak wisatawan merasa tidak nyaman berjalan di tempat tersebut. Namun, jika tidak memiliki sepatu boot, kamu boleh menggunakan sandal gunung, sepatu gunung, atau alas kaki lainnya yang membuat kamu nyaman berkeliling di lokasi wisata tersebut.
4. Gunakan Masker Wajah
Kawasan ini memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi. Aroma belerang yang sangat menyengat terkadang membuat kurang nyaman. Oleh sebab itu sangat disarankan menggunakan masker wajah saat berada di lokasi ini.
Di tengah pandemi seperti saat ini, masker juga menjadi salah satu syarat masuk ke tempat wisata ini. Untuk mencegah penularan dan persebaran covid-19 di tempat ini, pengelola mewajibkan setiap wisatawan yang datang untuk menggunakan masker wajah yang sesuai dengan standar yang telah direkomendasikan WHO.
5. Kenakan Kacamata
Selayaknya daerah pegunungan lainnya, tempat ini juga cukup berdebu. Sehingga untuk kamu yang hendak berwisata di tempat ini sangat disarankan untuk membawa atau mengenakan kacamata.
Wahana Wisata Di Gunung Tangkuban Perahu
Selayaknya tempat wisata lainnya, tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu juga menyajikan beberapa wahana wisata yang dapat kamu jelajahi. Beberapa wahana wisata yang ada di tempat tersebut, di antaranya:
Kawah Ratu
Kawah Ratu menjadi salah satu daya tarik yang ada di Tangkuban Perahu. Kawah ini banyak menjadi spot foto para wisatawan yang datang ke tempat ini. Untuk menjaga keamanan pengunjung, pengelola menyediakan tempat khusus untuk para pengunjung yang ingin melihat Kawah Ratu ini. Di sana juga terpasang pagar pembatas yang membuat kamu semakin aman ketika tengah mengabadikan kawah ikonik dari tempat wisata ini.
Kawah Upas
Selain Kawah Ratu, Tangkuban Perahu juga memiliki kawah lainnya yang dikenal dengan sebutan Kawah Upas yang tidak jauh dari Kawah Ratu. Kamu dapat berjalan menuju kawah ini, namun jalan yang akan kamu lalui cukup terjal dan berdebu. Untuk kamu yang senang dengan tantangan, menyusuri jalan ini mungkin menjadi petualangan baru untuk kamu.
Sedikit berbeda dengan Kawah Ratu, Kawah Upas lebih dangkal dan juga kecil. Meski begitu, pemandangan yang terdapat di kawah ini tak kalah indahnya dengan Kawah Ratu. Kamu tak akan menyesal karena sekalipun harus melewati jalanan yang terjal dan berdebu, semua terbayar dengan keindahan Kawah Upas ini.
Kawah Domas
Kawah ketiga yang ada di kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu adalah Kawah Domas. Letaknya tak jauh dari Kawah Ratu, namun akses jalannya lebih mudah dibandingkan Kawah Upas. Tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan indah, kamu juga dapat mencoba merebus telur dengan menggunakan air kawah tersebut. Kandungan belerang yang tinggi dan air kawah yang panas, membuat telur cepat matang ketika direbus di tempat tersebut. Sebuah pengalaman baru bukan?
Ketiga kawah tersebut memiliki pemandangan yang sangat indah dan cocok untuk jadikan sebagai latas belakang foto karena sangat instagramable.
Wisata Kuliner
Selain ketiga tempat wisata, kamu juga dapat mencoba beberapa tempat wisata kuliner yang ada di kawasan Gunung Tangkuban Perahu. Di tempat ini kamu dapat mampir ke restoran atau tempat makan yang menyediakan beberapa menu makanan lezat yang dapat kamu cicipi setelah lelah bekeliling menyusuri tempat wisata ini.
Kuliner khas Lembang seperti ketan bakar menjadi salah satu contoh menu kuliner yang menjadi favorit banyak wisatawan. Namun makanan khas Sunda lainnya juga sangat mudah di temukan di tempat ini. Tidak hanya makanan yang mudah ditemui, beberapa minuman hangat seperti bajigur, bandrek, dan pilihan minuman tradisional lainnya juga dapat kamu cicipi.
Harga Tiket Wisata Tangkuban Perahu
Dengan pemandangan indah dan beberapa fasilitas yang ada disana, mungkin pertanyaan berikutnya adalah berapa harga tiket wisata di tempat ini? Tiket masuk ke tempat wisata ini dibanderol mulai dari Rp 15.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 per orang untuk wisatawan luar negeri atau asing. Jika kamu beruntung biasanya ada promo atau diskon yang membuat tiket masuk ke tempat ini semakin murah.
Harga tersebut belum termasuk biaya parkir. Wisatawan domestik akan dikenakan biaya parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor, mobil Ro10.000, dan bus Rp 20.000. Untuk wisatawan asing, biaya parkir sepeda motor Rp 7.000, mobil Rp 15.000, dan bus Rp 25.000.
Harga tersebut biasanya dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan yang ada. Biasanya ketika musim liburan tiba, harga tiket masuk dan biaya parkir di tempat ini naik. Namun harga tersebut sebanding dengan pemandangan indah dan pengalaman yang akan kamu dapatkan ketika mengunjungi tempat ini.