Jokowi Ajukan 33 Nama Calon Dubes, Ada Ketua Kadin dan Jubir Presiden

Youtube/Seretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Safrezi Fitra
26/6/2021, 12.18 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan 33 nama calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP). Dari nama-nama yang diajukan, terdapat di antaranya perwakilan dari pengusaha, politisi dan pejabat militer.

Jokowi telah mengajukan nama-nama calon duta besar tersebut ke DPR awal Juni 2021. Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengatakan Pimpinan DPR RI telah mengirimkan ke-33 nama calon dubes kepada Komisi I DPR RI untuk dilakukan proses uji kelayakan.

Komisi I akan memproses 33 nama calon duta besar ini pada Juli 2021 untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan. "Pada Juli 2021 akan diproses terhadap ke-33 nama calon dubes tersebut. Pada Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020-2021," kata Dave di Jakarta, Jumat (25/6).

Surat Presidennya (Surpres) pun sudah dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR pada Selasa 22 Juni 2021.

Dalam Surpres Nomor : R-25/Pres/06/2021, yang salinannya didapat Katadata.co.id, terdapat 33 nama calon duta besar yang merupakan jalur karier dan non-karier. Terdapat 11 orang dari jalur nonkarier, di antaranya Muhammad Najib, Abdul Aziz, dan Muhammad Prakosa.

Dari nama-nama calon nonkarier, ada Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani yang diusulkan menjadi calon Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Nama mantan Menkes Terawan Agus Putranto yang tadinya dicalonkan menjadi Dubes RI yang berkedudukan di Madrid sudah tidak ada. Malahan muncul sejumlah nama baru, salah satunya Jubir Presiden, Fadjroel Rahman.

Nama lainnya, Rudy Alfonso, pengacara dan politisi Partai Golkar yang pernah menjadi saksi dalam persidangan sejumlah kasus, di antaranya kasus korupsi pengadaan e-KTP.

Kemudian petinggi Grup Sinar Mas Gandi Sulistiyanto Soeherman, tokoh muda Nahdlatul Ulama yang sempat menjadi caleg dari PDIP Zuhairi Misrawi, dan Ketua DPP PPP Lena Maryana Mukti. Ada juga mantan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, dan eks Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Gina Yoginda.

 
Reporter: Antara