Jepang Akan Kirim Dua Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke RI Bulan Depan

ANTARA FOTO/REUTERS/Courtesy of Indonesia's Ministry of Foreign Affairs/Handout /WSJ/dj
Menlu Indonesia Retno Marsudi berbicara pada rapat tak resmi secara virtual dengan sejumlah menteri luar negeri dan perwakilan Perbara (ASEAN), di Jakarta, Indonesia, Selasa (2/3/2021). Retno pada Senin (28/6) mengatakan Jepang akan mengirimkan dua juta dosis vaksin ke Indonesia bulan depan.
29/6/2021, 13.56 WIB

Pemerintah terus berupaya untuk memacu pengadaan vaksin Covid-19. Terbaru, Jepang akan mengirimkan dua juta dosis vaksin corona ke Indonesia pada bulan Juli mendatang.

Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan ia telah berkomunikasi dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi mengenai rencana ini. Tak hanya itu, RI juga menjajaki Negeri Sakura untuk bekerja sama pengadaan obat terapeutik untuk pasien Covid-19.

“Menlu Jepang akan segera melihat kemungkinan Kerjasama penyediaan obat-obatan yang diperlukan Indonesia saat ini,” kata Retno, Selasa (29/6) dikutip dari Antara. Meski demikian, belum ada penjelasan vaksin merek apa yang akan dikirim ke RI.

Tak hanya itu, Retno juga melobi Menlu India Subrahmanyam Jaishankar agar Indonesia mendapatkan kelonggaran impor obat teurapetik. Ini lantaran RI membutuhkan obat tersebut untuk menangani pasien Covid-19 yang tengah melonjak.

Sebelumnya India membatasi ekspor vaksin dan obat-obatan ke luar negeri saat negara tersebut dilanda lonjakan virus corona. Retno mengatakan Jaishankar merespons positif permintaan ini.

“Indonesia juga telah menyampaikan rincian obat-obatan yang diperlukan saat ini,” kata Retno.

 Retno mengatakan meski vaksinasi global sudah berjalan, namun masih ada kesenjangan vaksin antara negara maju dan berkembang. Oleh sebab itu RI mendorong berbagai upaya seperti berbagi dosis, mendukung  penghapusan sementara hak cipta untuk vaksin dan pengobatan Covid-19 serta menutup kesenjangan pembiayaan ACT Accelerator.

“Munculnya varian baru lebih mendorong dunia memepercepat vaksinasi secara merata,” kata Retno.

Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) vaksin Sinovac untuk anak berusia 12-17 tahun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, vaksinasi untuk kelompok usia tersebut dapat dimulai.

"Sinovac yang dinyatakan aman untuk digunakan usia anak 12-17 tahun sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/6).

Reporter: Antara