BPOM Setujui Vaksin Covid-19 pada Anak, Kapan Realisasinya?

Redaksi
Oleh Redaksi
29 Juni 2021, 13:48
vaksin, covid-19, vaksinasi anak, vaksinasi, BPOM, IDI, sinovac, vaksin sinovac untuk anak
ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Beier/hp/cf
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dikabarkan merekomendasi vaksin Covid-19 Sinovac diberikan kepada anak mulai usia 12 tahun. Kabar ini beredar melalui surat yang diunggah Epidemiolog Pandu Riono, Minggu (27/6).

Dalam surat BPOM kepada PT Bio Farma (Persero) bernomor kop RG.01.02.322.06.21.00169/T. BPOM merekomendasi penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 12 hingga 17 tahun. Dosisnya yakni 600 SU/0,5 mL atau dosis medium.

Advertisement

Ada beberapa pertimbangan BPOM dalam merekomendasi penggunaan vaksin untuk golongan usia tersebut:

Pertama, profil imunogenisitas dosis medium lebih baik dibanding dosis rendah (300 SU/0,5 mL). Kedua, mengacu pada data keamanan uji klinik I dan II. Demam pada populasi usia 12 sampai 17 tahun tak ditemukan. Dibanding pada usia 3 sampai 5 tahun dan 6 sampai 11 tahun.

Ketiga, jumlah subjek populasi kurang dari 12 tahun belum cukup memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut,” bunyi poin ketiga surat BPOM.

Keempat, data imunogenisitas populasi remaja 12 sampai 17 tahun hampir sama dengan usia dewasa, karena maturasi sistem imun mereka mirip. Kelima, data epidemiologi corona Indonesia menunjukkan, mortalitas tinggi terjadi pada usia 10 sampai 18 tahun yakni 30%.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga sudah merekomendasikan percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak menggunakan vaksin Covid-19 inactivated buatan Sinovac, karena sudah tersedia di Indonesia.

Rekomendasi IDI mengacu pada hasil uji klinis fase 1 dan fase 2 vaksin CoronaVac buatan Sinovac pada anak umur 3- 17 tahun dengan metode randomisasi, buta ganda dan kontrol plasebo di Zanhuang (Tiongkok).

Vaksinasi Gotong-Royong
 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.)

Menurut IDI, vaksinasi bisa dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan sebaiknya dimulai untuk umur 12 – 17 tahun. Untuk anak umur 3 - 11 tahun menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai.

"Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intra muskular di otot deltoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan," seperti dikutip dalam rilis IDI, senin (29/6).

Meski begitu, BPOM masih meminta Bio Farma melakukan uji klinis lebih besar pada kelompok usia 6-11 tahun dan 3-5 tahun. Sebelumnya, pemerintah menyatakan tengah mengkaji penggunaan vaksin virus corona untuk anak-anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan sudah ada dua vaksin yang sudah memiliki izin penggunaan darurat (EUA) untuk usia muda. Kedua vaksin tersebut adalah Sinovac dan Pfizer.

"Sinovac untuk anak usia 3 sampai 17 tahun, dan satu lagi Pfizer untuk umur 2 hingga 17 tahun," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).

Hingga kini pun BPOM belum resmi mengeluarkan EUA vaksin untuk anak dan remaja. Menurut laporan Katadata.co.id sebelumnya,  juru bicara vaksinasi baik dari BPOM dan Bio Farma belum memberi keterangan detail.

Mengapa Perlu Vaksin untuk Anak?

Dokter Sienny Agustin mengungkapkan, pemberian vaksin Covid-19 untuk anak itu perlu. Vaksin dapat melindungi anak dari infeksi virus Corona. Selain itu, dapat mencegah penularan kepada orang dewasa yang rentan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement