Tes Masih Rendah, Prediksi Luhut Soal Puncak Covid-19 Bisa Meleset

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Petugas medis (kiri) melakukan tes usap antigen kepada calon penumpang KRL (Kereta Rel Listrik) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6/2021).
6/7/2021, 21.26 WIB

"Banyak yang tidak tahu kebijakan PPKM darurat itu. Banyak juga perusahaan yang tidak diperbolehkan bekerja di kantor, tapi tetap bekerja di kantor," katanya.

Senada dengan Dicky, Laura juga meminta pemerintah meningkatkan kapasitas testing dan tracing serta melakukan pembatasan mobilitas. Bila positivity rate masih di atas 5%, sumber penularan Covid-19 masih akan berada di tengah masyarakat.

Akibatnya, tingkat keterisian rumah sakit diperkirakan masih tinggi dan masyarakat masih akan kesulitan mencari fasilitas kesehatan. "Kalau tidak ada tindakan tegas dari Satgas dan pemerintah, jangan berharap bisa kendalikan kasus secara cepat," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator PPKM Darurat Luhut mengatakan lonjakan masih akan terjadi dalam waktu dekat sebelum kasus akhirnya menurun. Hal ini lantaran masih banyak kasus yang kemungkinan masih dalam tahap inkubasi.

Oleh sebab itu, kenaikan jumlah pasien dalam beberapa hari ke depan akan terus menanjak. “Kalau kami mulai (PPKM darurat) tanggal 3 (Juli), mungkin setelah tanggal 12 (Juli) agak slowdown, tapi 13-14 bisa (jadi) masih tinggi,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan