Permintaan obat terapi Ivermectin tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring melonjaknya jumlah pasien Covid-19. PT Indofarma Tbk akan meningkatkan produksi obat tersebut dua kali lipat mulai Agustus mendatang.
Adapun, perusahaan pelat merah itu akan memproduksi 8 juta butir Ivermectin atau 400 ribu botol pada Juli ini. Ivermectin bisa diberikan kepada masyarakat yang telah berkonsultasi dengan dokter sesuai dengan protokol yang ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).
"Bulan depan kami akan menambah beberapa fasilitas dan diharapkan produksinya bisa 2 kali lipat," kata Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto saat rapat dengan Komisi VI DPR secara virtual, Rabu (7/7).
Arief mengatakan Ivermectin telah mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dari Badan Pengawas Oobat dan Makanan (BPOM). Saat ini, obat anti parasit itu tengah melalui proses uji klinik di sejumlah rumah sakit di bawah panduan Balitbangkes.
Selain Ivermectin, permintaan obat Oseltamivir juga mengalami peningkatan. Untuk itu, Indofarma akan memproduksi 5 juta butir Oseltamivir pada Juli ini. Setelah itu mereka akan memproduksi tambahan 8 juta butir atau 80 ribu kotak.
Tak hanya itu, Indofarma juga akan mengimpor Remdesivir dari India. Rencananya, sebanyak 140 ribu vial Remdesivir akan tiba pada 11 Juli, setelah itu 90 ribu vial akan datang pada 15 Juli. "Total bulan ini akan datang 230 ribu vial," ujar dia.
Namun Remdesivir tidak dijual bebas pada apotek atau klinik. Obat itu hanya tersedia di rumah sakit lantaran penggunaannya dimasukan melalui cairan infus.
Sementara, Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan perusahaannya juga memproduksi sejumlah obat terapi untuk Covid-19. Salah satunya, Kimia Farma akan memproduksi Favipiravir sebanyak 7 juta tablet sampai 23 Juli 2021.
"Favipiravir produksi Kimia Farma. Namun bahan bakunya hampir semua impor," kata Verdi.
Selain itu, Kimia Farma bersama PT Phapros tengah mengembangkan Remdesivir injeksi. Kimia Farma juga memproduksi obat generik Azithromycin sebanyak 1,1 juta tablet atau setara 58 ribu dus. "Bulan ini produksi hampir 6 juta tablet," katanya.