Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari situs Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 14 Juli 2021, dari total 69.210 kasus kematian sebanyak 0,53 persen merupakan anak usia 0-5 tahun dan sebesar 0,57 persen merupakan anak usia 6-18 tahun.
Itu berarti telah ada lebih dari 700 anak yang meninggal karena Covid-19. Hal ini tentu patut diwaspadai oleh para orang tua mengingat varian virus corona yang menyebar di Indonesia semakin bertambah.
Menurut hasil riset terbaru Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), risiko kematian anak yang memiliki gejala berat cukup tinggi mencapai hingga 40 persen.
Sementara penelitian Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menemukan, 67,3 persen anak Indonesia yang terpapar virus corona tidak menunjukkan adanya gejala. Jika anak harus melakukan isolasi mandiri di rumah, pastikan benar-benar menjalankan panduan dari dokter spesialis anak.
Memantau Kondisi Anak
Menurut dokter spesialis anak dr Nina Dwi Putri SpA (K) dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, hal pertama yang harus dilakukan selama anak melakukan isolasi mandiri di rumah ialah memantau kondisi kesehatan dua kali sehari, pada pagi dan sore.
- Ukur suhu dengan termometer. Suhu normal adalah 36-37,5 Celcius
- Pastikan hitung laju napas anak lewat tarikan napas per 1 menit penuh
- Hitung saturasi oksigen menggunakan oxymeter dengan batas normal 95 persen atau lebih
- Beri asupan makanan tinggi gizi dan vitamin.
- Pastikan anak beraktivitas dengan protokol kesehatan dan tidak membahayakan kesehatan
- Pantau tanda dehidrasi anak
- Selalu berkonsultasi dengan tenaga medis.
- Kenali tanda bahaya saat isolasi mandiri anak
Nilai normal laju napas anak:
- Bayi kurang dari dua bulan: 60 kali per menit
- 2-11 bulan: 50 kali per menit
- 1-5 tahun: 40 kali per menit
- >5 tahun: 30 kali per menit
Tanda Anak Butuh Bantuan Tenaga Medis
Sembari memperhatikan gejala anak seperti batuk, gangguan penciuman, pendengaran, muntah, atau diare, berikut tanda-tanda jika anak harus segera mendapat bantuan tenaga medis:
- Anak banyak tidur atau kesadaran menurun
- Napas cepat
- Cekungan di dada, hidung kembang kempis
- Saturasi oksigen kurang dari 95 persen
- Muntah mencret dan menolak asupan
- Tanda dehidrasi
- Kejang
- Demam terus menerus disetai mata merah, ruam, dan leher bengkak
- Anak dengan penyakit penyerta atau penyakit kronik
Protokol Kesehatan Selasa Isolasi
Protokol kesehatan selama isolasi mandiri anak menjadi hal yang penting diperhatikan, antara lain:
- Pisahkan zona anak dengan zona bersih di rumah
- Sediakan ventilasi yang baik
- Gunakan kamar mandi paling akhir untuk anak
- Gunakan masker pada anak dengan tepat
- Istirahat masker anak di ruang sendiri
- Lepas masker anak saat tidur
- Pengasuh anak gunakan pelindung sekali pakai saat berinteraksi
- Pengasuh anak selalu mencuci tangan setelah interaksi
- Jaga jarak saat tidur bersama anak
- Buang masker dan sarung tangan setelah mengurus anak
- Mandi dan ganti baju setelah mengurus anak
- Cuci pakaian anak secara terpisah.
- Jangan makan makanan sisa anak
- Pengasuh menjaga kesehatan dan konsumsi suplemen
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan