Presiden Joko Widodo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menggenjot vaksinasi Covid-19 di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Ini karena rasio pemberian vaksin di tiga wilayah tersebut masih rendah.
Jokowi menyampaikan rasio vaksinasi di Jawa Barat baru mencapai 12 persen, sedangkan rasio serupa di Jawa Tengah dan Banten hanya 14 persen. Padahal pemberian vaksin diperlukan demi mencapai kekebalan kelompok dari Covid-19.
Angka ini terpaut jauh dari DKI Jakarta sebesar 72 persen dan Bali yang telah mencapai 81 persen. Oleh sebab itu Presiden meminta penyuntikan vaksin di tiga wilayah lain segera dipacu.
“Sehingga Jawa bisa masuk herd immunity (kekebalan kelompok) pada Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (18/7).
Jokowi secara khusus juga meminta seluruh jajaran pemerintah hingga di tingkat paling bawah menggelontorkan vaksin dengan cepat. Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah mengantongi 137 dosis vaksin baik jadi maupun bulk.
Adapun jumlah masyarakat yang telah disuntik baru 54 juta. Oleh sebab itu angka ini perlu ditingkatkan lagi. “Maka saya minta pak Menkes, disampaikan kepada organisasi di bawah tidak boleh ada stok, irim dan habiskan,” kata Jokowi.
Sebelumnya Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan obat-obatan gratis kepada masyarakat pada pekan ini. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dia menekankan agar penyaluran bantuan PKH (Program Keluarga Harapan), BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa, Bantuan Sosial Tunai (BST), jangan sampai ada yang terlambat. Tidak lupa dia mengatakan bantuan beras dan sembako yang menurutnya paling penting.
"Pekan ini harus keluar, percepat, betul-betul ini dipercepat,” ujar Jokowi, dalam rapat terbatas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/7), seperti dikutip dari laman Setkab.