Selain masalah vaksinasi, Budi berharap Universitas Airlangga untuk terus turun tangan dalam penanganan Covid-19, terutama dalam mengurangi kasus kematian di rumah sakit melalui penciptaan terapi yang paling baik dan murah.
“Saya sangat yakin Universitas Airlangga memiliki kekuatan yang sangat besar mengenai pembahasan terapi di rumah sakit yang bisa mengurangi derajat kematian atau keparahan di rumah sakit.” kata Budi.
Budi mengatakan bantuan penanganan Covid-19 tidak hanya bisa dilakukan oleh Fakultas Kedokteran tetapi juga fakultas lain. Budi berharap fakultas lain bisa turun tangan dengan memberi pengetahuan kepada masyarakat terkait pandemi Covid-19.
"Fakultas ilmu sosial yang baik itu bisa membantu mengubah energi negatif, konflik, perdebatan yang tidak perlu, yang kontradiktif menjadi satu diskusi. Meyakinkan seluruh masyarakat bahwa ini adalah sesuatu yang sifatnya ilmiah bukan konspirasi atau bukan politik," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap mahasiswa bisa ikut aktif dalam proses pelacakan kasus Covid1-9 (tracing) terutama melalui media digital. Pasalnya, sebagai generasi muda, mahasiswa memiliki keahlian keahlian dalam menggunakan media digital.
Peyumbang bahan: Mela Syaharani (magang)