Ibu Hamil Bisa Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 Pfizer hingga Moderna

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Dado Ruvic/Illustration Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021). Kemenkes memperbolehkan ibu hamil di daerah prioritas menerima suntikan vaksin Covid-19 pada Senin (2/8).
2/8/2021, 17.41 WIB

Kementerian Kesehatan memastikan ibu hamil di daerah prioritas bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Hal ini dilakukan lantaran banyak ibu yang sedang mengandung terkena virus corona.

Hal ini termaktub dalam Surat Edaran berkop HK.02.01/I/2007/2021 yang ditandatangani Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada Senin (2/8).Sedangkan Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi juga membenarkan surat tersebut.

“Semakin tingginya jumlah ibu hamil yang terinfeksi dan tingginya risiko apabila terinfeksi Covid-19 menjadi berat pada kehamilan dan bayinya maka diperlukan upaya memberikan vaksin,” bunyi Surat Edaran tersebut, Senin (2/8).

Sedangan vaksin yang akan diterima ibu hamil adalah merek Moderna, Pfizer, dan Sinovac. Pemberian dosis pertama dilakukan saat trimester kedua kehamilan. “Untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai interval dari jenis vaksin,” bunyi surat tersebut.

Tak hanya ibu hamil, SE tersebut juga mengatur oemberian vaksin bagi remaja berusia 12 sampai 17 tahun. Mereka akan mendapatkan vaksin merek Sinovac dan dilakukan di pos pelayanan yang ada di sekolah, pesantren, atau madrasah.

Kemenkes juga memberikan format skrining terpisah bagi ibu hamil serta remaja 12 sampai 17 tahun. “Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana ketentuan yang berlaku,” bunyi SE tersebut.

Sedangkan Kemenkes memastikan tak akan memberikan dosis vaksin ketiga alias booster saat ini kepada masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) lantaran masih ada 140 juta orang belum menerima vaksin Covid-19.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 diberikan kepada 280 juta penduduk. Namun, baru 70 juta orang yang menerima vaksin virus corona.

"Ada 140 juta orang belum dapat dosis pertama karena yang sudah dapat masih 70 juta. Jadi tolong Bapak Ibu, vaksin ada, booster hanya diberikan kepada nakes," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (8/2).