Nasib PPKM Jawa Bali Diputuskan Hari ini, Kemungkinan Diperpanjang

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Kejaksaan saat melakukan razia toko peralatan olahraga yang masih beroperasi pada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/7/2021). Pada sidak tersebut pengusaha dan pengunjung yang melanggar peraturan selama PPKM darurat dari tanggal 3-20 Juli 2021 diberikan sanksi denda guna memberikan efek jera kepada pelanggar protokol kesehatan. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
16/8/2021, 13.55 WIB

Pemerintah akan memutuskan nasib Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa Bali pada Senin (16/8).  Siang ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan menggelar rapat untuk membahas kelanjutan pembatasan aktivitas masyarakat tersebut.

Salah satu peserta rapat yakni epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia dr Iwan Ariawan mengatakan PPKM kemungkinan masih akan diperpanjang. Apalagi beberapa wilayah seperti DKI Jakarta belum mencapai indikator Level 3.

"Meskipun sudah membaik (angka penularan Covid-19), tingkat reproduksinya sudah di angka 1. tapi menurut saya tetap Level 4 minimal seminggu sampai lebih baik," kata Iwan kepada Katadata.co.id, Senin (16/8).

 Indikator Level 4 berarti angka kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih dari 150 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Kejadian rawat inap di rumah sakit lebih dari 30 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Serta, angka kematian akibat Covid-19 lebih dari lima orang per 100 ribu penduduk di daerah tersebut.

Sedangkan indikator level 3 adalah kasus konfirmasi positif antara 50-100 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Kejadian rawat inap di rumah sakit 10-30 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Angka kematian akibat Covid-19 antara dua sampai lima orang per 100 ribu penduduk di daerah tersebut.

Iwan juga mengatakan pengetatan Level 4 juga akan berlaku di  Bali lantaran kasus di Pulau Dewata terus meningkat. Tak hanya itu, mobilitas penduduk di sana juga belum ditahan seperti provinsi di Pulau Jawa.

"Belum lagi banyak masyarakat dari luar Bali yang masih berkunjung ke sana," katanya.

Sedangkan ahli wabah dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan meski ada tren perbaikan, namun angka kematian masih relatif tinggi. Begitu pula rasio positif kasus Covid-19 yang belum berada di bawah 10%.

Ia juga meminta pemerintah memperkuat tes dan penelusuran kasus terutama di daerah. "Kalau bisa dijaga, sekarang (turun) ke Level 3 juga tidak menjadi masalah," katanya.

Ia juga memprediksi lonjakan kasus di Jawa Bali total akan stabil berada di bawah 10 ribu mulai pertengahan September. Meski demikian tren kasus di Sumatera, Kepulauan Riau, hingga Nusa Tenggara Timur baru akan melonjak.

"Bahkan baru dimulai akhir Agustus atau awal September," ujarnya.

 Sedangkan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid019 ALexander Ginting belum bisa memberitahukan keputusan perpanjangan PPKM. "Karena penilaian kabupaten dan kota masih berproses," katanya.

Adapun kasus Covid-19 ada Minggu (15/8) bertambah 20.813 orang, sedangkan angka kematian pasien meningkat 1.222 orang. Jawa Tengah menyumbang tambahan kasus positif serta kematian terbanyak yakni 4.125 dan 309 meninggal dunia. 

Penyumbang bahan:  Mela Syaharani (magang)