Epidemiolog Ramal Penurunan Level Pandemi Covid-19 ke Endemi Akan Lama

ANTARA FOTO/REUTERS/Institute of Allergy and Infectious Diseases, NIH/Handout /hp/cf
T. Mikrograf elektron scan berwarna dari sebuah sel apoptotik (merah) terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (kuning), yang juga dikenal sebagai virus korona baru, diisolasi dari sebuah sampel yang diambil dari pasien. Gambar difoto di NIAID Integrated Research Facility (IRF) di Fort Detrick, Maryland.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
19/8/2021, 14.27 WIB

Namun, perubahan pandemi menjadi endemi bisa terhadai apabila berbagai negara bisa maksimal dalam menangani penularan Covid-19. Namun, ia memastikan belum ada satu negara pun yang betul-betul terbebas dari angka kesakitan virus corona.

"Maka menjadikan Covid-19 sebagai endemi di 2022 masih menjadi tanda tanya," kata Nurhandini.

Ia menambahkan, syarat perubahan status menjadi endemi dapat tercermin dari penurunan angka kemunculan kasus Covid-19 di berbagai negara. Bila banyak negara sudah tidak memiliki kasus Covid-19, status bisa berubah menjadi endemi.

"Jadi hanya negara tertentu yang memiliki kasus Covid-19," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan,  situasi pandemi Covid-19 saat ini dapat berubah menjadi endemi.

"Kami melihat tahun 2022 pandemi mungkin akan menjadi endemi. Jadi sekarang ini disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia melakukan penyesuaian terhadap pandemi menuju endemi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers nota keuangan dan RAPBN 2021, Senin (16/8).

Bendahara negara itu mengatakan, langkah penyesuaian diri diambil setelah ada alarm dari para ilmuwan bahwa Covid-19 tidak bisa sepenuhnya lenyap. Dia mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang 15 Juli lalu menyatakan, belum jelas kapan pandemi akan berakhir sekalipun negara-negara dunia terus bekerja keras melawan virus.

Selain itu, ia juga mengutip survei yang dibuat oleh Nature.com yang menyatakan 89% ilmuwan yakin pandemi Covid-19 akan menjadi endemi. Hasil survei tersebut dirilis Februari lalu, yang mana survei dikumpulkan dari 100 ilmuwan ahli penyakit menular, ahli imunologi dan virologi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan