Pesan berantai yang meragukan khasiat vaksin Covid-19 kembali beredar. Kali ini, vaksin Covid-19 yang diproduksi Tiongkok, Sinovac diklaim tidak manjur.
Pesan yang berisi klaim tersebut dibagikan di aplikasi media sosial WhatsApp, dan telah beredar sejak bulan lalu.
Pesan berantai itu menyertakan juga tautan berita dari sejumlah media yang meragukan keampuhan vaksin Sinovac.
Berikut isi pesan tersebut:
BREAKING NEWS..!!
CHINA AKUI VAKSIN SINOVAC BUATANNYA TIDAK MANJUR
Lah trus..,
Pembuatnya saja mengakui vaksin Sinovac buatannya kurang manjur.., tapi Indonesia malah memborongnya..??
China akan beralih ke vaksin Pfizer dan Moderna.
Keputusan China yang tak lagi menggunakan vaksin Sinovac buatannya dan akan sepenuhnya beralih menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna ini membuat dunia geger.
Kasus Covid-19 melonjak.., efektivitas vaksin Sinovac kembali dipertanyakan.
Singapura tak akui Sinovac.
Singapura ragukan vaksin Sinovac.., kasus di Indonesia jadi Rujukan.
Penelusuran Fakta
Menanggapi pesan berantai yang meragukan efektivitas vaksin Sinovac, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi angkat bicara. Nadia menegaskan vaksin Sinovac masih efektif untuk mencegah penularan.
Ia menjelaskan, dalam uji klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat, hasil efikasi vaksin Corona Sinovac sebesar 65,3%. Vaksin Sinovac juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Melansir Antara, Konselor bidang Sains dan Teknologi Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Yi Fanping, mengatakan negaranya masih konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Hingga kini pun Tiongkok masih menggunakan vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac dan vaksin Sinopharm.
Selain itu, organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan Sinovac. Izin ini menunjukkan vaksin tersebut telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan proses produksinya.
Lalu, menurut WHO, berdasarkan informasi dari produsen, vaksin CoronaVac terbukti 51% efektif melawan infeksi simtomatik. Vaksin ini juga terbukti 100% efektif terhadap penyakit parah dan yang perlu perawatan rumah sakit.
Berdasarkan Databoks, Duke Global Health Innovation Center mencatat, sebanyak 495,8 juta dosis vaksin Sinovac telah dibeli oleh 27 negara, hingga 28 Mei 2021. Indonesia merupakan negara pembeli terbanyak, yakni 125,5 juta dosis. Diikuti Turki dan Brasil yang sebesar 100 juta dosis.
Kesimpulan
Klaim informasi yang menyatakan vaksin Sinovac tidak manjur dan Tiongkok sudah beralih menggunakan vaksin lainnya adalah tidak benar. Pesan berantai tersebut juga sudah dinyatakan hoaks atau informasi yang keliru oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI.
Hingga kini Tiongkok masih mewajibkan warganya vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac. Sementara, vaksin Pfizer digunakan sebagai booster bagi yang sudah divaksinasi secara penuh di negara tersebut.
Alfida Febrianna (Magang)
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.