Sementara, dalam periode 2000-2019, timbulan ini juga menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1.702,9 megaton setara CO2 atau sekitar 7,29% rata-rata emisi GRK Indonesia per tahun.
Menurut dia terdapat sejumlah penyebab food loss and food waste di negeri ini. Seperti kurangnya implementasi good handling practice atau penanganan makanan yang baik, kualitas ruang penyimpanan yang kurang optimal, standar kualitas pasar dan preferensi konsumen.
"Kemudian kurangnya informasi atau edukasi pekerja pangan dan konsumen, serta kelebihan porsi konsumsi dan perilaku konsumen," kata Sano.
Menurut Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia merupakan penghasil limbah makanan tertinggi ke dua di dunia yakni mencapai 300 kg per orang per tahun. Simak databoks berikut: