TNI Tangkap Dua Pelaku Penyerangan Posramil Kisor

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Sejumlah prajurit Yonif 315/Garuda mengikuti upacara pelepasan Satuan Tugas Pam Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua di Lapangan Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/5/2021). Sebanyak 400 prajurit Yonif 315/Garuda tersebut akan bertugas selama sembilan bulan untuk memperkuat pasukan TNI dan Polri yang sudah lebih dulu bertugas menjaga pertahanan dan keamanan di Papua.
3/9/2021, 15.50 WIB

Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menangkap dua orang pelaku penyerangan Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan kedua pelaku tersebut sudah mengakui perbuatannya. Para pelaku kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Sorong Selatan.

"Kami belum tahu berapa banyak pelaku karena baru dua yang diamankan," ujarnya, dikutip dari Antara, Jumat (3/9).

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam juga berjanji akan menindak keras para mereka yang masih bersebrangan. "Apabila masih keras kepala dan terus lakukan perlawanan, akan dihancurkan," katanya menegaskan.

Sebelumnya, Pos Koramil Kisor dikabarkan diserang oleh puluhan orang pada Kamis (2/9) dini hari. Para penyerang datang berbondong-bondong menggunakan senjata tajam. Insiden ini menewaskan empat orang prajurit TNI ; Lettu Chb Dirman (Danposramil), Serda Ambrosius, Praka Dirham dan Pratu Zul Ansari. Selain itu, dua personel lainnya yakni Sertu Juliano dan Pratu Ikbal mengalami luka berat.

Secara terpisah, Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah dan aparat keamanan mengusut tuntas insiden penyerangan tersebut.  "Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia, saya ikut berbelasungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Distrik Aifat," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/9)..

Puan minta pengusutan dan penanganan insiden tersebut mencakup pula identifikasi persoalan dan pencegahan yang menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali apalagi sampai meluas. Keamanan dan stabilitas di Papua dan Papua Barat, kata Puan, harus terus menjadi prioritas, apalagi sebentar lagi ada hajatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

"Tanpa hajatan itu sekalipun, pembangunan yang merata hanya akan bisa terwujud dan dinikmati manfaatnya oleh rakyat bila stabilitas dan keamanan lebih dahulu terjadi," ujarnya.