Vaksinasi Covid-19 di Gunungkidul, Yogyakarta digelar pada malam hari. Ini karena sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan peternak.
Inisiator Vaksinasi Gunungkidul dan gerakan Bakti Rakyat Untuk Negeri Christian Prasetya Soebagio menyampaikan, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan untuk vaksinasi Covid-19 pada siang hari.
Oleh karena itu, vaksinasi Covid-19 digelar pada malam hari. "Masyarakat biasanya pulang sore. Ini bisa dilihat dari arus balik ke Gunung Kidul yang macet saat sore," kata Chris kepada Katadata.co.id, Selasa (7/9).
Komunitas Loro Blonyo pun mengadakan layanan vaksinasi 24 jam selama 4 - 18 September. Lokasinya di Kolam Renang Tirto Bhakti Utomo Kodim 0730 Gunungkidul.
Dengan demikian, masyarakat bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 tanpa mengganggu pekerjaan. "Kalau semakin malam semakin ramai, kami akan melayani," ujar dia.
Vaksin yang digunakan untuk dosis pertama dan kedua yakni Sinovac. Vaksinasi Covid-19 ini terbuka bagi masyarakat umum dan usia 12 tahun ke atas.
Vaksinasi Covid-19 itu didukung oleh Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Joni Supriyanto, Loro Blonyo, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Polres Gunungkidul, dan South Shore Yogyakarta.
Komisaris South Shore Yogyakarta itu mengatakan, vaksinasi Covid-19 yang digelar itu bisa mencakup lebih dari 3.000 orang. "Ini belum termasuk vaksinasi yang dilakukan oleh TNI dan wilayah lain. Totalnya bisa sampai 5.000 – 6.000," ujar dia.
Namun ada beberapa kendala dalam menggelar vaksinasi Covid-19 pada malem hari. Salah satunya, kesulitan memenuhi kebutuhan operasional selama 24 jam.
Kebutuhan operasional yang dimaksud seperti penyediaan konsumsi untuk tenaga medis. "Sponsor besar jarang yang berminat masuk ke Gunungkidul, daerah kecil," katanya.
Selain menggelar vaksinasi Covid-19 pada malam hari, komunitas menyasar tempat wisata. Ini untuk menarik perhatian lebih banyak orang.
"Awal mulanya, orang takut divaksinasi. Lalu kami mengadakan vaksinasi corona di tempat wisata, di South Shore. Sekarang selalu penuh (peserta vaksinasi)," ujar Inisiator Loro Blonyo Sugiharto.
Selain itu, TNI hingga Babinsa menjemput warga ke tempat vaksinasi. Layanan ‘jemput bola’ ini untuk warga yang memiliki tempat tinggal jauh dari lokasi vaksinasi corona.
Langkah lain yang ditempuh yakni mendatangi warga atau skema pintu ke pintu. "Kami selalu ada inovasi baru, karena tidak terikat standar operasional prosedur (SOP) baku," katanya.