Indonesia dan Australia Kompak Tingkatkan Kerja Sama Sektor Pertahanan

Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne serta Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton saat menggelar pertemuan 2+2 Meeting antara Australia dan Indonesia, Kamis (9/9).\
9/9/2021, 16.32 WIB

Pertemuan tahunan 2+2 Menteri antara Indonesia dan Australia menghasilkan sejumlah kesepakatan baru di sektor pertahanan. Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Pancasila itu, pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sedangkan Australia diwakili oleh Menlu Marise Payne dan Menhan Peter Dutton.

Menhan Prabowo Subianto menegaskan Indonesia dan Australia telah menjalin kerja sama solid di bidang pertahanan dalam beberapa tahun terakhir. Di pertemuan ini, kedua Menteri kembali menegaskan komitmen kerja sama lewat sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). 

“Saya senang bisa menghasilkan pertemuan yang produktif. Kedua pihak juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/8).

Dalam pertemuan ini ada tiga nota kesepahaman yang disepakati. Mulai dari MoU di bidang terorisme dan ekstremisme, MoU kerja sama siber dan teknologi, serta kesepakatan kolaborasi pertahanan.

Salah satu poin penting yang digaris bawahi Prabowo, Australia kini memberikan kesempatan kepada para kadet Indonesia untuk belajar langsung di Australian Defence Force Acedemy di Northcott. “Ini pertama kalinya dalam sejarah kita akan mengirim putra-putri terbaik kita belajar di Australia. Jadi ini momen bersejarah,” ujar Menhan. 

Tidak hanya itu, kedua negara juga bersepakat untuk menggelar latihan militer bersama di teritori Australia. Hal ini menurut Prabowo, juga belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai timbal balik, Indonesia menambah kuota bagi prajurit Australia yang ingin belajar Bahasa Indonesia. Prabowo juga berjanji akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai program-program penguatan postur pertahanan Indonesia kepada negara tetangga tersebut. Dalam kesempatan itu, Menhan Prabowo juga berterimakasih atas bantuan Australia dalam kasus tenggelamnya KRI Nanggala 402 pada 21 April 2021. Saat itu Australia mengirimkan fregat HMAS Ballarat dan kapal pengisi bahan bakar HMAS Sirius.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menegaskan Indonesia dan Australia berperan penting sebagai jangkar dalam mempertahankan keamanan dan stabilitas di kawasan regional. Ia juga menyambut kedatangan kadet-kadet Indonesia untuk belajar di fasilitas pertahanan Australia. 

“Saat ini sudah ada 35 prajurit Indonesia beserta keluarganya yang belajar di kampus pertahanan Australia,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah lebih dulu menyepakati pembaruan MoU terkait kerja sama siber dengan Australia. Ini merupakan pembaruan dari kesepakatan yang resmi ditandatangani pada 31 Agustus 2021.