Mengenali Proses Penyusunan Kata Sifat dalam Kaidah Bahasa Indonesia

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Siswa kelas I dan II mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dalam satu ruang kelas di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pasawahan, Dusun Ciakar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Siswa terpaksa belajar di posyandu, teras warga, serta mushola lantaran belum memilik ruang kelas sejak 2017 silam, karena sekolah tersebut hanya memiliki satu ruang kelas dan ruang guru. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Editor: Safrezi
23/9/2021, 10.34 WIB

Kata sifat dalam bahasa Indonesia memiliki nama adektiva. Kata ini diserap dari bahasa Latin adjectivum dan bila dalam bahasa Inggris menjadi adjective. Adapun maknanya adalah kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti. Dalam penggunaannya sebagai bentuk penjelasan atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

Bila merujuk panduan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adjektiva atau kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat. Kata sifat adalah kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

Dalam fungsinya, kata sifat juga digunakan sebagai kata penjelasan atas sifat atau keadaan suatu objek. Objeknya pun bisa beragam, seperti manusia, binatang, tumbuhan, hingga benda-benda lainnya. Kata sifat adalah kelas kata yang tidak hanya dapat menjelaskan atau menerangkan, tetapu juga mengubah dan menambah arti dari suatu benda. Hal inilah yang membuat suatu benda menjadi memiliki makna yang lebih spesifik.

Kata sifat atau adjektiva juga merupakan kata yang juga dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Contoh kata sifat adalah sebagai berikut: keras, jauh, kaya, dan lain-lain.

Fungsi dari kata sifat sebagai penerang atas kualitas, kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas hingga menjadi penekan bagi suatu kata. Contoh kata yang paling sering digunakan dalam keseharian seperti keras, jauh dan kaya.

Ciri-Ciri Kata Sifat

Seperti dilansir dari Belajar.id, situs Kemendikbud yang merangkum beberapa materi pelajaran, menyebutken bahwa kata sifat memiliki ciri-ciri, antara lain:

1. Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan pembanding yang menggunakan dari kata seperti contoh berikut:
a. Paling
Contohnya: paling manis, paling terang, paling tampan dan lain sebagainya.
b. Lebih
Contohnya: lebih mudah, lebih cantik, lebih tampan dan lain sebagainya.
c. Kurang
Contohnya: kurang cantik, kurang indah, kurang tampan dan lain sebagainya.

2. Kata sifat (adjektiva) bisa diberi tambahan atau ditambahkan dengan kata keterangan sebagai penguat yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :
a. Benar
Contohnya: cantik benar, indah benar, dermawan benar dan lain sebagainya.
b. Sekali
Contohnya: kaya sekali, indah sekali, dermawan sekali dan lain sebagainya.
c. Terlalu
Contohnya: terlalu menawan, terlalu indah, terlalu dermawan dan lain sebagainya.
d. Amat
Contohnya: amat menawan, amat indah, amat dermawan dan lain sebagainya.
e. Sangat
Contohnya: sangat menawan, sangat indah, sangat dermawan dan lain sebagainya.

3. Kata sifat (adjektiva) dapat digunakan sebagai bentuk pengingkaran atau penolakan dengan menggunakan kata “tidak”. Contohnya adalah sebagai berikut :
a. Tidak pintar.
b. Tidak bodoh.
c. Tidak benar.
d. Tidak tampan.
e. Tidak dermawan.
f. Tidak sabar.
g. Tidak ramah.
h. Tidak cantik dan lainnya.

4. Kata sifat (adjektiva) juga dapat diulang-ulang (berfungsi sebagai kata pengulangan) dengan dimulai (se-) dan diakhiri dengan (-nya). Contohnya adalah seperti berikut :
a. Sebaik-baiknya.
b. Setulus-tulusnya.
c. Semulus-mulusnya.
d. Selancar-lancarnya.
e. Sebanyak-banyaknya.
f. Seburuk-buruknya.
g. Secantik-cantiknya.
h. Setampan-tampanya dan lain sebagainya.

5. Kata sifat (adjektiva) terdapat didalam kata-kata tertentu yang menggunakan akhiran seperti berikut :
a. Akhiran –er
Contohnya adalah karier, honorer, kaskuser, hijaber dan lain sebagainya.
b. Akhiran –wi
Contohnya adalah manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi dan lain sebagainya.
c. Akhiran -iah
Contohnya adalah alamiah, islamiah, ilmiah dan lain sebagainya.
d. Akhiran –if
Contohnya adalah naif, positif, aktif, pasif, naratif, konsumtif dan lain sebagainya.
e. Akhiran –al
Contohnya adalah normal, formal, struktural, fungsional, netral dan lain sebagainya.
f. Akhiran –ik
Contohnya adalah elektrik, munafik, menarik dan lain sebagainya.

Proses Pembentukan Kata Sifat (adjektiva)

Di dalam kata sifat (adjektiva), ada beberapa kemampuan yang bisa terbentuk karena adanya beberapa proses yang terjadi yang diantaranya yakni sebagai berikut :

1. Terbentuk berdasarkan dari kata dasar
Contohnya adalah tinggi-pendek, tua-muda, kaya-miskin, gagal-sukses, besar-kecil, maju-mundur, atas-bawah, kuat-lemah, dan lain-lain.

2. Terbentuk berdasarkan dari kata imbuhan (jadian)
Contohnya adalah terkaya, termakmur, tertampan, tercantik, terpandai, tertinggi, terpendek, tertua, termuda, terbesar, terkecil, teratas, terbawah, terkuat, terlemah, tertarik, terulur dan lain sebagainya.

3. Terbentuk berdasarkan dari kata pengulangan (ulang)
Contohnya adalah compang-camping, ombang-ambing, pontang-panting, porak-poranda, gelap-gulita dan lain sebagainya.

4. Terbentuk berdasarkan dari kata serapan
Contohnya adalah kreatif, legal dan lain sebagainya.

5. Terbentuk berdasarkan dari kata ataupun kelompok kata
Contohnya adalah murah senyum, baik hati, lemah jiwa, keras kepala dan lain sebagainya.

Demikianlah penjelasan mengenai kata sifat yang dapat dipraktikkan dalam keseharian baik dalam kegiatan berbicara maupun tulisan.