Sosok Andi Putra, Bupati Muda Kuansing yang Ditangkap KPK

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (kiri) bersama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae (kedua kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ksmia (3/6/2021). Rapat tersebut membahas Rencana Kerja Pemerintah Kementerian/Lembaga (RKP K/L) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) tahun anggaran 2022.
19/10/2021, 16.26 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra bersama tujuh orang lainnya terkait dengan kasus dugaan suap perizinan perkebunan.

Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan saat ini KPK saat ini masih memeriksa para pihak yang telah ditangkap tersebut. Ia menyebut para tersangka diduga menerima janji atau hadiah terkait dengan perizinan perkebunan di Kuansing.

“Sejauh ini ada sekitar delapan orang. Di antaranya Bupati Kuansing, ajudan, dan beberapa pihak swasta," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (19/20).

Sebelumnya, Ketua KPK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan pihaknya saat ini pihaknya masih berada di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait OTT tersebut. Dirinya juga meminta agar pihaknya diberikan waktu untuk mengumpulkan bukti.

"Beri kami waktu untuk bekerja kumpulkan bukti-bukti dugaan tindak pidana korupsi," kata Firli dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa (19/10) seperti dikutip dari antara.

Firli memastikan bahwa KPK akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan dari OTT tersebut. Dirinya menyampaikan KPK pasti akan menyampaikan informasi tersebut kepada publik.

"Nanti, KPK pasti menyampaikan ke publik dan rekan-rekan media," kata dia.

Andi Nurdin merupakan sosok bupati muda berusia 34 tahun yang berasal dari Partai Golkar. Sebelum menjadi kepala daerah, dia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kuansing selama dua periode. Pada periode kedua ia mengundurkan diri karena ingin bertarung di kancah Pilkada. Andi dan wakilnya Suhardiman Amby baru beberapa bulan menjabat sebagai bupati setelah dilantik pada 2 Juni 2021.

Trah sebagai politisi mengalir dalam keluarga Andi. Ayahnya Sukarmis, pernah menjadi Bupati Kuansing selama dua periode. Ini bukan pertama kali keluarga Andi terjerat kasus korupsi. Duo ayah dan anak itu juga pernah diperiksa dalam kasus suap pembangunan Hotel Kuansing dan dugaan korupsi pembangunan pasar modern di Teluk Kuantan, Kuansing. Namun, kala itu keduanya tidak sampai ditetapkan menjadi tersangka.