Menyiapkan Masa Depan Dunia Kerja dengan Investasi Kesehatan

Katadata
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
11/11/2021, 08.25 WIB

Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengatakan, untuk menyelamatkan kehidupan para pekerja ini dibutuhkan kerjasama yang baik antara pekerja dengan pemerintah dan pengusaha. Pekerja tidak bisa lagi hanya menuntut hak-hak mereka kepada pemerintah dan pengusaha. “Pekerja juga harus ikut andil untuk memikirkan bagaimana agar perusahaan tempat mereka bekerja bisa kembali menjalankan bisnisnya. Tentu saja pekerja harus sangat patuh dengan aturan kesehatan yang ditetapkan,” kata Elly.

Tantangan untuk mengubah pola kerja dan keterampilan yang dimiliki menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Aloysius Budi Santoso Chief of Corporate Human Capital Development Astra International dan Vice Chairperson APINDO, mengatakan bahwa mayoritas industri atau perusahaan di Indonesia 70 persen pekerjanya hanya lulusan SD dan SMP. Tingkat pendidikan rendah membuat pekerja sulit bertahan di era industri yang sangat dikuasai oleh teknologi.

Hal ini juga terlihat di sektor Usaha Kecil dan Menengah dimana sebagian besar pelakunya masih gagap teknologi karena pendidikan mereka rendah. “Untuk mengejar ketertinggalan ini perlu dipikirkan strategi yang pas,” kata Budi.

Hasil survey Katadata Insight Center terkait sistem kerja pasca pandemi COVID-19 terhadap 368 responden di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan bahwa penyelenggaraan Work From Home (WFH) dinilai tidak sepenuhnya sukses. Responden sebanyak 44,3 persen menyatakan WFH kurang sukses, lebih banyak dari 37,5 persen responden yang menganggap kerja jarak jauh sukses.

Kolaborasi pekerjaan dalam satu perusahaan dengan cara baru imbas pandemi dipandang lebih baik Lebih oleh 40 persen responden dan lebih dari 20 persen menilai kegiatan pelatihan pekerja/buruh dinilai sulit untuk dilakukan.

Pandemi mendorong perusahaan untuk memprioritaskan isu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Para pekerja berharap perusahaan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika masuk kantor dan opsi WFH selama beberapa kali dalam seminggu menjadi pilihan kedua dari seluruh responden.


Sementara itu, terjadi perubahan perilaku kerja dimana hampir 70 persen pekerja berencana menjalani hidup jauh dari lokasi kantor untuk sementara. Ada juga responden, sebanyak hampir 20 persen berencana pindah permanen dari lokasi kantor dan memutuskan kerja jarak jauh.

Halaman: