Kita mungkin sudah tidak asing dengan ayam, itik, burung, dan jenis hewan bertelur lain. Kelompok hewan tersebut dikenal juga dengan nama hewan ovipar.
Secara umum hewan berkembang biak akibat adanya pertemuan sel kelamin jantan dan betina. Cara berkembang biak tersebut dikenal dengan sebutan perkembangbiakan generatif.
Dalam kingdom animalia, perkembangbiakan generatif secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Ketiganya mempunyai ciri khusus yang berbeda satu dengan lainnya.
Pada artikel kali ini, kita akan mengulas tentang hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengenal Hewan Ovipar
Menurut penjelasan di “Modul Sistsem Reproduksi Manusia dan Hewan”, kelompok hewan yang berkembang biak secara ovipar adalah hewan yang perkembangbiakan seksualnya ditandai dengan betina dan jantan melepaskan sel benihnya di luar tubuh dan fertilasi terjadi di luar tubuh. Sistem reproduksi ini tidak terjadi kopulasi dan sel telur yang dilepas di luar tubuh sangat permiabel.
Sementara itu, dalam buku “Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A”, hewan ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Hewan yang bertelur adalah hewan betina dan dikenal juga sebagai induk.
Kelompok hewan ini akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Dalam telur terdapat embrio yang memperoleh cadangan makanan dari dalam telur tersebut. Kemudian telur akan menetas dan menghasilkan individu baru.
Ciri-ciri Hewan Ovipar
Kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur bisa diketahui dari ciri-ciri yang dimilikinya. Mengutip dari buku “Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A”, berikut ciri-ciri hewan ovipar.
- Mengerami telurnya.
- Tidak mempunyai daun telinga.
- Tidak mempunyai kelenjar susu.
- Tidak menyusui anaknya.
Contoh Hewan Ovipar
Dalam buku “Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A”, juga dijelaskan hewan ovipar terbagi menjadi beberapa kelompok. Berikut ini penjelasannya.
1. Kelompok Unggas
Kelompok unggas yang termasuk dalam hewab bertelur antara lain; ayam, itik, angsa, dan burung. Pada kelompok ini, sistem perkembangbiakannya diawali dengan induk bertelur.
Kemudian induk akan mengerami telur tersebut dalam beberapa waktu. Telur tersebut akan menetas menjadi hewan kecil seperti anak ayam, anak itik, dan anak burung.
2. Kelompok Ikan
Hewan ovipar dari kelompok ikan yaitu ikan emas, lele, dan nila. Ikan tersebut biasanya banyak dikembangbiakan oleh manusia untuk keperluan budidaya. Namun banyak juga yang berkembang biak secara alami.
Umumnya jenis ikan berkembang biak dengan cara bertelur. Diawali dengan induk mengeluarkan telurnya dalam jumlah banyak. Kemudian ikan akan mengeluarkan telur setelah dibuahi sperma dan menetas menjadi anak ikan.
Perkembangbiakan ikan tersebut akhirnya tumbuh dari anak ikan atau embrio. Lalu menjadi ikan remaja dan berubah menjadi ikan dewasa.
3. Kelompok Reptil
Contoh hewan ovipar dari kelompok reptil antara lain ular, cicak, kadal, tokek, bunglon, biawak, kura-kura, buaya, dan lain sebagainya. Hewan bertelur dari kelompok reptil ada yang hidup di air ada juga yang hidup di darat.
Cara berkembang biak reptil diawali dengan proses perkawinan antara betina dan jantan. Kemudian reptil betina bertelur. Setelah beberapa hari, telur akan menetas menjadi anak reptil yang kecil. Setelah bertambahnya waktu, anak reptil akan berubah menjadi reptil dewasa.
4. Kelompok Amfibi
Kelompok amfibi yang termasuk hewan ovipar yaitu katak dan kodok. Amfibi yang bereproduksi dengan cara fertilisasi eksternal atau internal. Hewan amfibi akan menarik pasangannya dengan berbagai cara. Misalnya dengan menggunakan suara yang keras. Namun ada juga yang menggunakan indra penciuman untuk menemukan pasangannya.
Manfaat Perkembangbiakan secara Ovipar
Perkembangbiakan secara ovipar ternyata memberikan beberapa manfaat baik untuk embrio atau induk hewan tersebut. Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh pada hewan ovipar.
- Embrio yang ada dalam cangkang lebih terlindungi dari lingkungan misalnya dari cuaca panas atau dingin.
- Telur kuning bisa dimanfaatkan sebagai makanan untuk embrio.
- Amnion yang ada dalam cangkang berguna untuk sumber protein dan air.
- Embrio terlindungi dari guncangan dan bebatuan.
- Melindungi embrio dari predator karena biasanya telur diletakan dalam sarang.
- Cangkang dimanfaatkan sebagai pelindung.
- Apabila telur tidak diurus, maka telur bisa dikembangbiakan oleh manusia dengan berbagai metode pengembangbiakan.