Klasifikasi Kingdom Animalia beserta Ciri-cirinya

Siti Nur Aeni
27 September 2021, 08:11
Klasifikasi Kingdom Animalia beserta Ciri-cirinya
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Dua ekor bekantan bergelantungan di dahan pohon di sekitar wisata susur sungai di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (29/3/2021). Wisata susur sungai di salah satu lokasi hutan konservasi Orangutan terbesar di dunia tersebut menyuguhkan berbagai pemandangan termasuk hewan-hewan yang menjadi penghuninya seperti Orangutan, bekantan, kera ekor panjang dan berbagai flora serta fauna langka lainnya.

Berlibur ke kebun binatang atau taman safari mungkin menjadi aktivitas pilihan saat libur panjang. Disana kita akan melihat keanekaragaman hayati berupa ragam satwa dari yang paling besar sampai yang kecil. Hewan yang kita lihat saat berkunjung ke kebun binatang atau taman safari memiliki ciri khasnya masing-masing.

Namun hewan-hewan tersebut masih dalam satu keluarga yang bernama kingdom animalia atau dunia hewan. Sama seperti kelompok makhluk hidup lain, dunia hewan juga memiliki ciri khas dan klasifikasinya tersendiri. Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini penjelasan lengkap tentang animalia.

Ciri-ciri Kingdom Animalia

Kingdom animalia merupakan kelompok makhluk hidup yang sangat beragam baik dari bentuk maupun ukuran. Adapun ciri-ciri dari kingdom ini, sebagai berikut:

  1. Bersel banyak atau multiseluler
  2. Selnya bersifat eukariotik atau memiliki membran inti atau inti sel yang dibatasi sistem membran.
  3. Tidak memiliki dinding sel.
  4. Tidak bisa menghasilkan makanan sendiri atau heterotrof.
  5. Dapat bergerak secara aktif.
  6. Umumnya bereproduksi secara seksual.
  7. Memiliki bentuk tubuh dan organ yang bervariasi.

Klasifikasi Animalia

Berdasarkan tulang belakang yang dimilikinya, kingdom animalia terbagi menjadi dua macam yaitu invertebrata dan vertebrata. Apa perbedaan keeduanya? Berikut ini penjelasannya.

Invertebrata

Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kelompok animalia ini masih terbagi lagi menjadi beberapa filum seperti porifera, colenterata, platyherminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata.

1. Filum Porifera

Porifera berasal dari kata porus berarti lubang kecil dan ferre berarti membawa. Sehingga porifera berarti hewan yang tubuhnya berpori. Hewan ini juga sering disebut sebagai hewan spons. Ciri-ciri filum ini sebagai berikut:

  • Tubuh memiliki pori-pori yang bernama ostium yang berfungsi sebagai mulut.
  • Ostium tersusun dari saluran kecil yang bermuara di rongga tubuh bernama spongosol.
  • Memiliki saluran pelepasan berupa oskulum.
  • Lapisan luar tersusun dari sel epitel sederhana bernama pinakosit.
  • Lapisan dalam tersusun oleh sel berleher bernama koanosit.
  • Koanosit terdiri dari flagela, vakuola, dan nukleus.
  • Diantara pnakosit dan koanosi terdapat bagian bernama mesoglea.
Mekanisme pencernaan porifera

Sebagai makhluk hidup, porifera juga butuh makanan. Untuk mencerna makanan hewan ini memiliki mekanismenya tersendiri.

  1. Air masuk melalui dinding tubuh.
  2. Makanan masuk bersama air kemudian dicerna di koanosit.
  3. Setelah itu, zat makanan diedarkan oleh sel amoebosit dan ke sel lain.
  4. Zat sisa kemudian dikeluarkan bersama sirkulasi air oleh spongosol melalui oskulum.
Klasifikasi porifera

Berdasarkan sistem saluran air, porifera terbagi menjadi tiga jenis:

  1. Asconoid: ciri porifera ini yaitu lubang ostium langsung dihubungkan dengan saluran lurus ke spongosol.
  2. Syconoid: tipe ini memiliki ostium yang dihubungkan dengan salurang bercabang ke rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga tersebut dilapisi koanisit.
  3. Leuconoid atau rhagon: lubang ostium dihubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol.

Tubuh porifera tersusun oleh zat kapur, zat kersik, atau benang spongin yang disebut spikula. Berdasarkan bentuk dan kandungan spikula, porifera terbagi menjadi:

  1. Calcarea: rangka tubuh bersifat kalkareus karena spikulanya mengandungan kalisum karbonat. Spikulanya berbentuk monaxon dan triaxon sehingga mirip seperti duri.
  2. Hexactinellida: spikula jenis ini mengandung banyak benang silikat atau kersik. Spikula berbentuk triaxon dengan enam cabang.
  3. Demospongia: jenis ini memiliki tulang lunak dan tak berangka. Jika ada yang memiliki rangka, maka susunan rangkanya berasal dari serabut spongin dengan spikula dari zat silikat. Bentuknya monaxon dan tetraxon.

2. Filum Colenterata atau Cnidaria

Contoh kingdom animalia selanjutnya yaitu colenterata atau hewan yang memiliki ronga anus di lapisan gastoderma. Adapun ciri-ciri filum ini sebagai berikut:

  • Memiliki oskulum yang berfungsi sebagai mulut dan anus.
  • Memiliki saraf dan otot sederhana.
  • Memiliki knidosit atau sel penyekat yang ada tentakel untuk melawan mangsa.
Klasifikasi colenterata
  1. Kelas hydrozoa: kelas colenterata yang hidup di laut dan air tawar. Bentuknya polip dan medusa.
  2. Kelas scyphozoa: tubuhnya seperti mangkuk, transparan, dan melayang di laut.
  3. Kelas anthozoa: tubuh berbentuk seperti bunga dan hidup di laut sebagau polip soliter atau koloni.

3. Filum Platyhelminthes

Kingdom animalia ini disebut juga sebagai cacing pipih karena memiliki bentuk simetri bilateral dan tidak berongga. Adapun ciri-ciri platyhelminthes sebagai berikut:

  • Tubuh tersusun dari tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma.
  • Memiliki saluran pencernaan tetapi tidak memiliki anus.
  • Umumnya hidup sebagai parasit, namun ada juga yang hidup bebas diperairan.
Klasifikasi platyhelminthes
  1. Kelas turbellaria: memiliki bentuk seperti tongkat, tubuh bersilia, memiliki dua mata, dan tidak memiliki alat isap.
  2. Kelas trematoda: pemukaan tubuh ditutupi kutikula, disekitar mulut ada alat isap satu atau lebih yang dilengkapi gigi kitin. Biasanya hidup sebagai parasit di manusia atau hewan lain.
  3. Kelas cestoda (cacing pita): memiliki tubuh pipih panjang yang menyerupai pita.

4. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilig mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bentuk tubuh silindris dan simetris bilateral.
  • Permukaan tidak bersegmen tetapi ditutupi kutikula.
  • Hidup parasit dan merugikan manusia.
  • Contoh kingdom animalia ini yaitu cacing tambang, cacing kremi, dan cacing filaria.

5. Filum Annelida

Hewan ini memiliki beberapa ciri khas tersendiri, seperti:

  • Memiliki rongga atau selom.
  • Tubuh dilapisi kutikula termasuk triploblastik.
  • Melakukan reproduksi aseksual dan seksual.
Klasifikasi annelida

Annelida terbagi menjadi tiga kelas berdasarkan jumlap parapodia, satae, dan rambut yang dimilikinya.

  1. Kelas polychaeta: memiliki parapodia atau alat gerak berupa tonjolan daging yang memiliki kapiler darah, kulit tipis, dan ditumbuhi rambut.
  2. Kelas oligochaeta: tidak memiliki parapodia namun memiliki beberapa satae di setiap ruas tubuhnya.
  3. Kelas hirudinea: tidak memiliki parapodia, rambut, dan satae.

6. Filum Mollusca

Mollusca merupakan kelompok animalia yang tubuhnya lunak dengan bentuk simetris bilateral dengan tiga bagian utama yaitu kaki, massa viseral, dan mantel. Adapun klasifikasi mollusca antara lain:

  1. Kelas amphineura: memiliki bentuk tubuh bulat telur, pipih, dan simetri bilateral.
  2. Kelas gastropoda: merupakan kelompok mollusca yang bergerak menggunakan perut.
  3. Kelas scaphopoda: memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka pada kedua ujungnya.
  4. Kelas cephalopoda: memiliki kaki di kepala dan tubunya simetri bilateral.
  5. Kelas pelecypoda: memiliki tubuh sinetri bilateral dengan sepasang cangkang, kaki pipih, dan insang berlapis.

7. Filum Echinodermata

Echinodermata memiliki beberapa ciri khusus seperti berikut:

  • Berkulit duri.
  • Berbentuk simetri bilateral saat masih larva, setelah dewasa berubah menjadi simetri radial.
  • Rangka tubuh terdiri dari lempeng kapur.
  • Epidermis dilengkapi dengan tonjolan duri halus.
  • Bergrak menggunakan kaki pembuluh.
  • Sistem pembuluh air yang dimiliki berfungsi untuk bergerak, bernapas, dan membuka cangkang mangsanya.
Klasifikasi echinodermata

Berdasarkan bentuk tubuhnya, filum ini terbagi menjadi lima kelas sebagai berikut:

  1. Kelas asteroidea: memiliki bentuk tubuh seperti bintang. Seluruh tubuh dilapisi kulit dari kitin.
  2. Kelas echinoidea: memiliki tubuh bulat dan simetri bilateral.
  3. Kelas ophiuroidea: memiliki bentuk seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas.
  4. Kelas crinoidea: tubuh simetri bilateral dan berbentuk mirip dengan bunga lili.
  5. Kelas holothuroidea: tubuhnya simetri bilateral, biasa disebut sebagai timun laut atau tripang.

8. Filum Arthopoda

Arthopoda merupakan hewan yang memiliki kaki dan tubuh beruas-ruas. Tubuhnya simetri bilateral. Tubuh arthopoda juga terbagi menjadi tiga yaitu kepala atau caput, dada atau toraks, dan abdomen atau pertut. Adapun klasifikasi dari filum ini sebagai berikut:

  1. Kelas crustacea: kelompok ini ditandai dengan bagian kepada dan dada menyatu (sefalotoraks), memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang. Biasanya hidup di perairan.
  2. Kelas arachnida: memiliki tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen tak beruas.
  3. Kelas myriapoda: tubuh hanya memiliki caput dan abdomen saja. Pada setiap ruas di abdomen terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
  4. Kelas insecta: memiliki kepala, perut, dan dada serta terdapat enam buah kaki. Rangka luar insecta tersusun atas zat kitin dengan dilengkapi satu atau dua pasang sayap.

Vertebrata

Di dalam buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X” juga dijelaskan mengenai vertebrata atau kelompok animalia yang memiliki tulang belakang. Vertebrata merupakan subfilum dari filum chordata. Ciri khusus yang dimiliki filum chordata yaitu memiliki korda dorsalis sebagai penguat rangka.

Meskipun filum chordata memiliki ciri khusus, namun dalam kelompok vertebrata juga terbagi menjadi beberapa kelas dengan ciri khasnya masing-masing. Berikut ini penjelasan mengenai kelas-kelas tersebut beserta dengan ciri-cirinya:

1. Kelas pisces

  • Hidup di air.
  • Bernapas menggunakan insang.
  • Berdarah dingin karena suhu tubuhnya sesuai dengan lingkungan.
  • Memiliki sirip dan ekor untuk menetukan arah gerak dalam air dan menjaga keseimbangan tubuh.
  • Memiliki gelembung renang.
  • Memiliki gurat sisi.
  • Berkembang biak dengan bertelur.

2. Kelas Amphibi

  • Hidup di darat dan air.
  • Pada saat masih larva dan berudu bernafas menggunakan insang sedangkan fase dewasa bernafas menggunakan trakea.
  • Bersifat darah dingin.
  • Memiliki membran nicititans di mata untuk menjaga agar bola mata tetap basah dan terlindungi saat ada di air.
  • Berkembang biak dengan bertelur.
  • Mengalami pembuahan di luar tubuh betina.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.

3. Kelas Repltilia

  • Tubuh dilindungi kulit berisisk dan zat tanduk.
  • Bernapas menggunakan paru-paru.
  • Berdarah dingin.
  • Beberapa jenis berkembang biak dengan cara bertelur, dan sebagian dengan cara bertelur-melahirkan.
  • Ada yang memiliki kaki ada juga yang tidak.
  • Pembuahan di dalam tubuh betina.
  • Bergerak dengan cara melata.

4. Kelas Aves

  • Tubuh ditumbuhi bulu.
  • Tulang berngga.
  • Berdarah panas karena suhu tubuhnya tetap dan tidak terpengaruh dengan suhu lingkungan.
  • Berkembang biak dengan bertelur.
  • Mengalami pembuahan di dalam tubuh betina.
  • Umumnya bisa terbang, namun ada juga yang tidak bisa terbang.

5. Kelas Mammalia

  • Memiliki kelenjar susu.
  • Bernapas menggunakn paru-paru.
  • Berdarah panas.
  • Berkembang biak dengan cara melahirkan namun ada juga yang bertelur.
  • Peada pemukaan tubuh terdapat rambut.
  • Umumnya hidup di darat, namun ada juga yang hidup di air.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...