WhatsApp sedang mengembangkan fitur baru bernama Business Nearby atau bisnis terdekat. Fitur ini membantu membantu penggunanya mencari sejumlah toko bahan makanan, pakaian, hingga restoran terdekat langsung dari aplikasi. 

Head of WhatsApp Will Cathcart mengatakan fitur ini akan menjadi tambahan di menu pencarian pada aplikasi. "Saat pengguna mencari seperti kedai kopi, toko bunga, toko pakaian, dan lainnya, fitur ini akan membantu pengguna menemukan dan menghubunginya," ujarnya dikutip dari Business Insider pada Senin (27/12).

Nantinya, setiap kali pengguna mencari sesuatu di WhatsApp, akan muncul bagian baru yang disebut Business Nearby. Ketika memilih opsi itu, pengguna bisa melanjutkan pencarian toko dan memilih salah satu kategori seperti restoran dan toko pakaian.

Hasil pencarian yang muncul itu ada di akun bisnis pengguna dan berdasarkan lokasi terdekat. Di hasil pencarian itu, pengguna juga akan memperoleh deskripsi tentang toko tersebut. Namun, informasi soal pembelian di toko menggunakan fitur itu masih belum jelas.

Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan oleh WABetaInfo fitur ini masih dalam tahap Beta. Tanggal perilisan pun belum dipastikan karena fitur tersebut sedang dalam pengembangan.

Upaya tersebut dilakukan WhatsApp untuk menambah kemampuan layanan belanja online mereka di platform. Sebelumnya, WhatsApp juga memperbarui fitur pemrogaman antarmuka (application programming interface/API) khusus untuk bisnis atau WhatsApp Business API.

Melalui pembaruan ini, perusahaan mengklaim aplikasinya dapat membuat interaksi antara pengguna bisnis dan pelanggan lebih efisien. "Ini akan memudahkan pelanggan untuk chat dengan bisnis," ujar WhatsApp dalam siaran persnya pada Juni (3/6).

Sejak pandemi, WhatsApp dan platform afiliasi lainnya, Facebook, Instagram, dan Messenger juga gencar mengembangkan layanan belanja online. WhatsApp sendiri mencatat ada sekitar 85% penduduk dunia beralih ke belanja online akibat pandemi Covid-19.

"Itulah mengapa kami menciptakan cara baru bagi orang-orang untuk berbelanja di aplikasi,” kata WhatsApp.

Riset Google, Temasek dan Bain dan Company pada 2021 memperkirakan, nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) e-commerce di Asia Tenggara melonjak 62% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 120 miliar pada tahun ini dan naik 18% menjadi US$ 234 miliar pada 2025.

Sedangkan di Indonesia, GMV e-commerce mencapai US$ 40,1 miliar (Rp 577,9 triliun) pada 2021. Ini berarti ada transaksi senilai Rp 6,5 triliun di e-commerce Indonesia hanya dalam waktu satu jam.

Konsep belanja di WhatsApp termasuk kategori social commerce. Dalam laporan McKinsey berjudul ‘The Digital Archipelago: How Online Commerce is Driving Indonesia’s Economic Development’ pada 2018, penjualan di social commerce diprediksi US$ 25 miliar.

Sedangkan e-commerce diramal tumbuh delapan kali lipat menjadi US$ 40 miliar pada 2022. Proyeksi ini belum menghitung dampak pandemi virus corona.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan