Keterisian di 4 Tempat Karantina Pelancong dari Luar Negeri Capai 75%

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Foto udara Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021).
Penulis: Desy Setyowati
5/1/2022, 09.24 WIB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tingkat keterisian tempat tidur di empat lokasi karantina total pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) mencapai 74,92% per Selasa (4/1) Pukul 18.00 WIB. Keempatnya yakni RSDC Kemayoran, Wisma Pademangan, Rusun Pasar Rumput, dan Rusun Nagrak.

Jumlah orang yang melakukan karantina di keempat lokasi tersebut mencapai 14.217 orang.

Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto pun melakukan inspeksi mendadak ke tiga lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri lainnya di Jakarta pada Selasa malam (4/1), Pukul 20.00 WIB. Ketiganya yaitu Arya Duta dan Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, serta Holiday Inn Matraman.

Inspeksi tersebut menyasar kesiapan registrasi penerimaan pelaku perjalanan luar negeri hingga peninjauan fasilitas pendukung pada tempat karantina. “Kami mengharapkan fasilitas hotel ini siap sebagai tempat karantina para pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Suharyanto.

Itu dilakukan mengingat banyaknya kasus Covid-19 varian Omicron yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Pasien terpapar virus corona varian baru ini bertambah 92 pada Selasa (4/1).

Dengan begitu, total kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia menjadi 254 orang.

Sebanyak 239 di antaranya merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case). Sedangkan 15 kasus transmisi lokal.

“Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers, Rabu (5/1).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta tidak ada lagi dispensasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Ia meminta jajaran Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Polri untuk betul-betul mengawasi implementasi karantina pelaku perjalanan internasional.

"Karantina bagi yang datang dari luar negeri. Jangan ada lagi dispensasi-dispensasi, apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1).

Jokowi pun mengingatkan pentingnya kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus corona. "Persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang kita miliki, baik pusat maupun daerah," ujar dia.

Tak hanya itu, Presiden meminta vaksinasi Covid-19 terus ditingkatkan. Vaksinasi virus corona telah mencapai 281 juta dosis per Senin.

"Selesaikan, baik dosis satu maupun dosis dua karena stok vaksin yang kita terima betul-betul pada posisi yang melimpah," ujar dia.