Kasus Covid-19 Indonesia Melonjak 533, Tertinggi dalam Dua Bulan

ANTARA FOTO/Indrayadi TH/rwa.
Petugas medis Labkesda Papua mengambil sampel untuk tes usap RT Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Nia Zulkarnaen Sihasale (kiri) di Swiss-Bellhotel Jayapura, Papua, Jumat (5/11/2021). Tamu undangan VVIP diwajibkan swab PCR COVID-19 sebelum menghadiri seremoni pembukaan Peparnas XVI Papua. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/rwa.
6/1/2022, 17.46 WIB

Penularan Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukkan tren kenaikan usai libur Natal dan Tahun Baru. Pemerintah melaporkan pasien positif corona bertambah 533 pada Kamis (6/1), tertinggi sejak 628 kasus pada 4 November 2021 lalu.

Kasus terbanyak disumbang dari Provinsi DKI Jakarta yakni 267 orang. Pasien di ibu kota meningkat dari 259 pada Rabu (5/1).

 Sedangkan Kepulauan Riau menyumbang kasus terbanyak kedua hari ini yakni 123 orang. Sedangkan 11 provinsi mencatatkan nol pasien baru pada hari ini.

Total kasus positif corona hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 208.788 orang. Ini berarti rasio positif yang diperoleh pemerintah mencapai 0,26%.

Pemerintah juga melaporkan angka kematian pasien Covid-19 hari ini juga naik tujuh orang. Jumlah harian pasien meninggal terbanyak berasal dari Jawa Tengah yakni dua orang.

Selain itu angka kesembuhan pasien Covid-19 bertambah 209 orang. Papua Barat menyumbangkan jumlah pasien pulih terbanyak secara harian yakni 68 orang.

Adapun kasus aktif Covid-19 hari ini meningkat 317 orang menjadi 5.195 orang. Tak hanya itu, pemerintah juga melaporkan 5.088 sebagai suspek virus corona.

Indonesia juga sedang menghadapi masuknya varian Omicron. Hingga Rabu (5/1), kasus positif varian baru ini telah menginfeksi 254 orang, beberapa di antaranya bahkan adalah penularan lokal.

Sedangkan pemerintah telah menggelar serosurvei untuk mengetahui tingkat antibodi Covid-19 di masyarakat. Berdasarkan hasil survei, mayoritas populasi telah memiliki antibodi untuk melawan virus corona.

Secara keseluruhan, 86,6% dari populasi yang disurvei telah memiliki antibodi SARS-CoV-2 dengan baik. Mereka mendapatkan antibodi karena pernah terinfeksi atau telah disuntik vaksin Covid-19.