Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyampaikan kritik terhadap kenaikan harga pangan, terutama cabai dan minyak goreng yang melesat tinggi. Megawati mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap tak mampu mengatasi masalah kenaikan harga pangan yang terus berulang.
"Kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian (tinggi). Aneh menurut saya, kok klasik amat (masalahnya)," kata Megawati dalam pidato pembukaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PDI-P, Senin (10/1).
Dia heran persoalan kenaikan harga pangan tak mampu diatasi padahal persoalan ini terus muncul."(Indonesia sudah) 76 tahun merdeka lho, masa begitu aja (masalahnya), di mana salahnya? ini untuk kritik,” ujar dia.
Megawati mengatakan saat dia menjadi anggota DPR pada kurun 1987-1992, masalah serupa dia hadapi. Ketika itu dia kerap bertemu dengan para petani yang mempersoalkan harga bahan pangan jatuh. "Tapi kok sampai hari ini masih (bermasalah), sebenarnya ada apa?”
Selain mengkritik pemerintah, Megawati juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja kabinet Jokowi dan Ma'aruf Amin selama dua tahun mengatasi masa pandemi Covid-19. Megawati menyebut sinergi yang melibatkan unsur pemerintahan mendapat pengakuan dari dunia terkait keberhasilan penanggulangan pandemi.
Presiden kelima Indonesia itu juga memuji keberhasilan Jokowi-Ma'aruf yang mampu menggelorakan semangat bangkit dari masa pandemi dengan menyebarnya varian Omicron. Megawati lantas menyamakan kondisi saat ini dengan masa penjajajahan Belanda yang terjadi hingga 350 tahun. "Dijajah lama banget loh itu, tapi hari ini kita bisa merdeka. Itu contoh paling baik," ujar Megawati.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengucap syukur karena mampu mengatasi pandemi yang disebut sangat kompleks. Jokowi berkaca dari kasus yang mencapai 56 ribu per hari pada bulan Juli 2021, turun hingga 99% pada 9 Januari 2022 menjadi 529 kasus.
Jokowi juga menyampaikan saat ini pemerintah tengah mempercepat vaksinasi meski masuk sebagai lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Menurut Presiden, saat ini sudah 288 juta dosis didistribusikan dengan vaksin dosis pertama mencapai 81% dan dosis kedua telah mencapai 56%.
Mantan Wali Kota Solo tersebut juga mengingatkan agar pandemi tidak mempengaruhi taraf hidup rakyat seperti masalah stunting. Jokowi menyebut angka stunting Indonesia telah turun dari 37,2% pada 7 tahun yang lalu menjadi 24,4% saat ini.
"Kita mengatasi Covid-19 kunci utamanya kemarin adalah hanya satu yaitu, gotong royong," ujar Jokowi.