Kasus baru positif Covid-19 Indonesia pada Sabtu (15/1) melonjak signifikan seiring terus menyebarnya varian Omicron. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus positif bertambah 1.054, atau melonjak 24% dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 850 kasus.
Kasus baru harian kembali menyentuh angka 1.000 untuk pertama kalinya sejak 14 Oktober 2021, di mana kasus positif Covid-19 bertambah 1.053. Lonjakan kasus ini terutama disumbang oleh DKI Jakarta yang mencatatkan 720 kasus baru, naik hampir 30% dibandingkan sehari sebelumnya.
Sementara itu dua provinsi lainnya yang menyumbang tambahan kasus paling banyak selanjutnya yaitu Jawa Barat (118), dan Banten (107). Selain itu 22 provinsi menyumbang kasus baru kurang dari 10, dan 7 provinsi nihil kasus baru.
Jika dilihat berdasarkan asal transmisinya, tambahan kasus hari ini didominasi oleh transmisi lokal sebanyak 664, sedangkan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebanyak 390.
Dengan tambahan kasus hari ini, maka jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 4.270.794. Adapun tambahan kasus hari ini berasal dari pengetesan 196.420 orang, yakni 166.661 orang menggunakan tes usap antigen, 90 menggunakan tes cepat molekuler, dan 29.669 tes usap PCR.
Di sisi lain, angka kesembuhan bertambah sebanyak 464 orang, dan kematian bertambah 4 orang. Dengan demikian, kasus aktif Covid-19 hari bertambah 586 menjadi 8.463. Simak databoks berikut:
Untuk membantu penanganan lonjakan kasus, pemerintah berupaya untuk memproduksi obat Covid-19 Molnupiravir di dalam negeri melalui PT Amarox Pharma Global mulai April atau Mei 2022. Selain itu pemerintah melalui Amarox juga telah mengamankan 400.000 obat tersebut.
“Kalau bisa segera mendapatkan akses ke obat tersebut akan sangat membantu penanganan Covid-19,” kata Budi dalam keterangan tertulis usai meresmikan PT Amarox Pharma Global di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/1).
Produksi dalam negeri sangat penting lantaran dari pengalaman lonjakan Covid-19 sebelumnya, Indonesia mengalami kesulitan mendapatkan pasokan obat.
Ia mengatakan, dalam jangka pendek PT Amarox bisa membantu penanganan pandemi dan dalam jangka panjang mendukung kemandirian obat dalam negeri. “Sehingga kalau ada pandemi selanjutnya, kita tidak bergantung kepada negara lain,” kata Menkes.
Adapun obat ini akan diberikan untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan, dengan saturasi oksigen darah di atas 95%. Hal ini ditujukan untuk mencegah pasien dirawat di rumah sakit.
Obat itu menjadi antivirus oral pertama untuk pasien corona. Cara kerjanya, mereka akan mengacaukan kode genetik virus agar tidak bereplikasi di tubuh inang. Studi laboratorium yang dilakukan Merck menunjukkan, Molnupiravir kemungkinan efektif melawan varian virus corona, termasuk Delta.
Hasil penelitian raksasa farmasi AS ini menunjukkan, obat itu paling mujarab bila diberikan pada tahap awal infeksi. Adapun obat tersebut diberikan dengan dosis 2 x 800 mg selama 5 hari atau setara 40 tablet oral masing-masing 200 mg untuk 1 kali siklus terapi.