Plot Twist Adalah Efek Kejut di Akhir Cerita, Ini Penjelasannya

netflix.com
Ilustrasi film The Devil All The Time yang memiliki jalan cerita plot twist di dalamnya.
Editor: Safrezi
20/1/2022, 13.10 WIB

Pernahkah Anda menemukan efek kejut saat menyaksikan film atau novel. Efek kejutan itu terkadang timbul dari alur cerita yang dirangkai sedemikian rupa sehingga terbnetuk dalam pola plot twist. Plot twist yang hadir di dalam karya, lebih utama adalah pada film biasanya memang mampu mengejutkan penonton.

Di sisi lain, plot twist yang dihadirkan kerap membuat penonton atau pembacanya kecewa disebabkan iringan ceritanya keluar dari konsep yang diharapkan. Selain pada film, plot twist ini juga muncul pada novel bahkan games yang dimainkan, baik pada ponsel maupun komputer atau laptop.

Penjelasan Singkat Tentang Plot Twist

Setelah diulas sedikit di paragraf sebelumnya tentang plot twist, berikutnya adalah penjelasan mengenai arti plot twist. Sebagaimana dilansir dari situs penerbitdeepublish.com, plot twist adalah sebagai bagian akhir yang akan mengejutkan penonton atau penikmat karya. Konsep twist tersebut biasanya banyak digunakan untuk dapat memukau penonton.

Tidak hanya itu, sajian plot twist adalah sebagai akhir yang membuat penonton atau audiens semakin tertarik atau dapat menjaga minat audiens. Tentu saja, twist tersebut dihadirkan agar menghasilkan akhir cerita atau ending yang bahagia atau happy ending atau akhir yang menyedihkan atau sad ending, tergantung bagaimana penulis tersebut membawa alur.

Bentuk dari plot yang disajikan pada bagian tersebut juga sering digunakan dalam kisah-kisah yang memiliki alur fiksi. Kandungan cerita di dalamnya adalah isi mengenai kejadian atau peristiwa yang arahnya diubah atau hasil plot yang telah dibangun dari awal cerita berubah sangat kontras. Cara tersebut dirancang untuk mengacaukan hal-hal dalam sebuah cerita yang penonton sudah mengetahui atau memahami ending atau akhirnya.

Oleh karenanya, ada banyak penulis yang sengaja melakukan perubahan alur atau plot cerita dengan polesan seolah memelintir dengan plot yang sudah bisa ditebak tersebut untuk dapat memberikan kejutan yang tidak terduga melalui berbagai detail peristiwa yang sebelumnya sudah disajikan secara gamblang.

Walaupun tidak kerap digunakan teknik plot twist ini menjadi hal penting, apalagi di dalam sebuah cerita. Fungsi adanya perubahan tersebut adalah sebagai cerita dengan melakukan upaya agar penonton atau pembaca terlibat di dalam emosi yang ingin disampaikan oleh penulis.

Sejumlah penulis beberapa kali mencoba untuk memunculkan teknik plot twist pada pertengahan atau akhir film atau novel atau karya lain dengan tujuan agar karyanya mendapat kenangan abadi di benak penonton atau audiens. Tidak berhenti pada plot twist saja, beberapa ahli mengungkapkan bahwa konsep twist ini dapat dikembangkan lebih sehingga jadi double plot twist.

Dalam penulisan naskah, para pembaca novel atau penonton film akan diarahkan untuk melihat jalan cerita yang mengejutkan pada bagian pertama. Setelah menyadari bahwa penonton atau audiens menemukan plot twist, maka penulis akan kembali memberi kejutan dengan jalan cerita mengejutkan yang sebenarnya atau yang disebut double plot twist.

Plot Twist Dalam Cerita

Plot twist di dalam cerita memiliki beragam bentuk, antara lain:

1. Pengungkapan

Plot twist dengan jenis pengungkapan atau anagnorisis memiliki ciri khas yaitu memberi informasi baru pada pembaca untuk dapat menciptakan suspense dan akhirnya menimbulkan atau memunculkan pertanyaan. Biasanya teknik ini akan menyebabkan adanya perubahan dari plot.

Oleh karenanya, acap kali, alur anagnorisis atau pengungkapan ini memiliki karakter yakni mampu mendorong karakter untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terduga sebelumnya.

2. Discovery

Selanjutnya dalam ragam jenis plot twist adalah discovery. Plot discovery ini merupakan sebuah situasi yang mana aktor protagonis di dalam cerita sudah berhasil menemukan fakta yang mengejutkan dan tidak pernah ia duga sebelumnya. Biasanya, teknik penyampaian plot ini disertai gaya bahasa persuasif.

Oleh karenanya pada plot twist discovery dapat diartikan gaya bahasa yang digunakan dalam alur discovery ini akan menggiring penonton atau audiens untuk dapat menyetujui pendapat dari karakter utama yang terdapat di dalam cerita tersebut.

3. Unreliable Narrator

Konsep twist ragam selanjutnya adalah unreliable narrator. Jenis plot tersebut merupakan cara narator cerita dalam memanipulasi cerita dan mampu memberikan informasi yang menyesatkan kepada pembaca. Narator harus menyampaikannya dengan sangat hati-hati.

Biasanya teknik ini digunakan agar penulis dalam menciptakan suspense atau membuat pembaca akan terus menebak-nebak jalan cerita yang diciptakan. Artinya, penulis akan membuat pembaca tidak berhenti membaca karena adanya twist yang disajikan tersebut.

4. Red Herring

Jenis plot twist red herring ini merupakan plot twist yang mengalihkan atau memberi pengalihan atau perhatian dengan cara melakukan penyesatan kepada penonton atau audiens. Sehingga biasanya plot red herring ini akan menampilkan petunjuk yang salah di awal cerita agar penonton atau audiens terkecoh dulu.

Demikianlah penjelasan singkat tentang pembentukan alur cerita yang tak terduga atau plot twist yang bisa diterapkan dalam penulisan naskah novel, hingga film. Sehingga dengan alur tak terduga tersebut dapat meninggalkan kesan mendalam bagi para pembaca.